Ahad 29 Dec 2019 21:21 WIB

50 Warga Bangladesh Tewas Akibat Hawa Dingin

Warga Bangladesh yang berpenghasilan rendah paling rentan jadi korban hawa dingin.

Red: Nur Aini
Hawa dingin/ilustrasi
Foto: Pxhere
Hawa dingin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLADESH -- Setidaknya 50 orang meninggal dunia di Bangladesh akibat sapuan hawa dingin yang terjadi di negara itu.

Menurut pejabat senior Direktorat Kesehatan Bangladesh, Ayesha Akhter, pada Ahad (29/12), dari jumlah tersebut, 17 orang meninggal karena infeksi saluran pernapasan akut. Sedangkan 33 orang meninggal setelah terjangkit diare dan penyakit lainnya, dalam jangka waktu 1 November hingga 28 Desember 2019.

Baca Juga

Suhu terendah di Bangladesh tahun ini tercatat berada pada titik 4,5 derajat Celsius. Suhu itu tercatat pada pagi hari ini di Tetulia, kota perbatasan di wilayah utara negara itu, menurut data dari Kantor Urusan Cuaca.

Sejumlah rumah sakit dipenuhi oleh pasien yang menderita penyakit akibat hawa dingin, seperti influenza, dehidrasi, dan pneumonia.

Mereka yang berpenghasilan rendah, khususnya para buruh, menjadi kelompok terdampak paling parah dari kondisi cuaca ini. Hal itu karena kekurangan pakaian hangat, sementara anak-anak dan orang tua rentan terhadap penyakit seperti pneumonia.

Akhter juga mengatakan bahwa periode sapuan hawa dingin disertai dengan angin yang menusuk dan kabut pekat itu cenderung akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Kabut pekat bahkan membuat pihak berwenang harus mengalihkan beberapa penerbangan dan menunda keberangkatan beberapa pesawat lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement