REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Hujan yang mengguyur Kota Bandar Lampung sejak Sabtu (28/12) malam hingga Ahad (29/12) pagi, membuat sebagian wilayah permukiman penduduk terendam banjir mencapai lutut orang dewasa. Hujan yang cukup deras dan lama tersebut, membuat saluran drainase meluap dan embung-embung tidak tertampung.
Meski air yang merendam pemukiman dan jalan-jalan cepat surut, tetapi sisa-sisa lumpur masih tersisa. Warga beramai-ramai membersihkan bekas lumpur yang menggenangi rumah dan jalan. Banjir yang merendam rumah dan jalan berada di daerah terendam di antaranya kawasan Sukarame, Telukbetung, Panjang, Tanjungarang Pusat, Sukabumi, dan daerah lainnya.
Hujan deras yang menimbulkan banjir dan merendam pemukiman penduduk, juga menyebabkan tujuh rumah warga rusak. Tiga rumah rusak di Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Dua rumah lagi di Kampung Suka Indah, Kelurahan Way Laga, Sukabumi, dan dua rumah lagi di Jalan Ahmad Dahlan, Kupang Teba, dan Jalan MS Batubara Gang Pancar, Kupang Teba.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung M Rizki mengatakan, petugasnya mendata hujan deras yang baru pertama mengguyur kota dengan durasi lama membuat 19 titik mengalami terendam banjir. “Ada 19 titik terendam banjir, seperti biasa terparah di Kedamaian,” katanya.
Menurut dia, banjir yang merendam pemukiman penduduk, lantaran sebelumnya musim kemarau, sehingga banyak terjadi pendangkalan saluran air atau drainase, dan juga tidak tertampungnya embung yang ada.
Pendangkalan drainase disebabkan banyaknya sampah yang menutupi kali dan parit, sehingga saat hujan aliran arus deras air dari dataran tinggi meluap ke jalan dan memasuki pemukiman penduduk.
Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung berharap Pemkot Bandar Lampung segera mengatasi banjir yang merendam sebagian kota. Menurut dia, banyak sistem drainase tidak berfungsi baik. Pemkot Bandar Lampung seharusnya bergerak cepat dalam mengelola sistem drainase di dalam kota, agar tidak ada pendangkalan.
Ia berharap pemkot secara reguler setiap bulan mengecek sistem drainase termasuk pembuangan dari mal-mal yang ada di dalam kota. Saat ini, banyak sistem drainase yang tertutup untuk lahan parkir ruko dan mal.