Ahad 29 Dec 2019 21:31 WIB

Polisi Belum Bisa Pastikan Motif Pelaku Penyerangan Novel

Sudah dua tersangka yang ditetapkan sebagai penyerang Novel.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Muhammad Hafil
Pelaku penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa petugas saat tiba di Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Sabtu (28/12/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pelaku penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa petugas saat tiba di Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Sabtu (28/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian belum bisa memastikan apa motif pelaku penyerangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Sebab, sampai saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik lebih lanjut.

"Untuk motif pelaku, tunggu pemeriksaan selesai dulu ya. Nanti saya akan sampaikan juga ke rekan-rekan media. Untuk kapannya saya belum bisa memastikan masih ada pemeriksaan lanjutan. Sabar ya," kata Kadivkum Polri Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho saat dihubungi Republika, Ahad (29/12).

Baca Juga

Kemudian, kata dia saat ini yang terungkap hanya ada dua pelaku yang melakukan penyerangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. "Sepengetahuan saya hanya dua," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tidak bisa menjawab motif apa yang dilakukan pelaku untuk menyerang Novel Baswedan dengan air keras. "Nanti dijelaskan Karopenmas ya biar tidak satu-satu," katanya kepada Republika.

Lalu, ketika dikonfirmasi  Republika, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan dua pelaku kasus Novel Baswedan masih didalami penyidik. Sehingga ia akan memberi tahu lebih lanjut pada hari kerja.

"Masih didalami penyidik ya. Besok aja ya hari kerja kami beritahu lagi," kata Argo.

Sebelumnya diketahui, Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan kinerja dalam kasus Novel harus berdasarkan pembuktian dan kesesuaian dengan fakta.

"Kita bekerja dengan bukti, bukan opini atau persepsi, jadi silakan ditunggu, ini baru permulaan dan kita baru mulai bekerja. Ini masih panjang," ujarnya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Sabtu (28/12).

Polri juga disebut berupaya mengungkap kemungkinan adanya orang yang menyuruh dua pelaku untuk melakukan teror tersebut. "Motif sampai saat ini masih terus kami dalami. Apakah ini dilakukan sendiri atau ada yang menyuruh? Masih didalami," katanya.

Dia menyatakan, Bareskrim dan Polda Metro Jaya akan berupaya mengungkap kasus tersebut secara lengkap. Kasus akan terus dikembangkan hingga motif dan dalang di balik penyerangan Novel benar-benar terungkap. 

"Yang jelas, kami bekerja secara cermat, tentunya kita transparan. Kalau faktanya ada perkembangan mengarah ke tersangka lain, kita tak ada masalah," ujar dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement