REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wisatawan diimbau tidak merayakan pergantian tahun dengan mengunjungi "negeri di atas awan" di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Hal itu guna mengantisipasi terjadi bencana longsoran sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
"Kami menutup sementara objek wisata "Negeri di atas Awan" itu," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Ahad (29/12).
Penutupan destinasi wisata alam Negeri di atas Awan untuk mengantisipasi terjadi bencana longsoran tanah. Apalagi, lokasi wisata tersebut berada di Gunung Luhur merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Lokasi wisata Negeri di atas Awan tersebut sangat berpotensi terjadi bencana longsor, terlebih belum lama ini kawasan itu diterjang banjir bandang. Selain itu, curah hujan cukup tinggi sehingga berbahaya jika wisatawan mengunjungi lokasi wisata tersebut, katanya.
Kepolisian Banten telah menerjunkan puluhan persoeil untuk mencegah lintasan menuju Citorek agar wisatawan tidak merayakan pergantian Tahun Baru di lokasi wisata Negeri di atas Awan.
"Kami menyebarkan surat imbauan agar masyarakat tidak mengunjungi wisata Negeri di atas Awan guna mencegah terjadinya korban akibat bencana alam," katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Banten Komisaris Besar Edy Sumardi mengimbau masyarakat agar tidak mendatangi lokasi wisata Negeri di atas Awan di Kabupaten Lebak, karena cuaca tidak bersahabat. Saat ini, curah hujan cukup deras disertai angin kencang sehingga berpotensi terjadi bencana alam, terutama longsoran tanah.
"Kami minta masyarakat mewaspadai kawasan objek wisata itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.