REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- - Seorang bocah laki-laki bernama Muhammad Irsad Nurcahya (4), dilaporkan hilang diduga hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung, Ahad (29/12). Menurut ayah korban, Hilman, anak pertamanya itu hilang atau tidak ditemukan sejak pukul 13.00 WIB, diduga jatuh atau terbawa arus Sungai Ciliwung yang airnya sedang naik.
"Belum tahu apakah jatuh ke sungai atau ada yang bawa main ke sungai, kebetulan rumah dekat pinggir Kali Ciliwung," kata Hilman, Ahad malam.
Hilman menceritakan kronologi putra pertamanya hilang, saat dirinya mengajak sang anak bermain keluar rumah sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu Hilman tengah membantu tetangganya yang sedang pindahan, selama kurang lebih satu setengah jam bekerja memindahkan perabotan.
"Setelah selesai kerja, saya cari-cari anak, sudah tidak ada," kata Hilman.
Pada saat kejadian, lanjut Hilman, kondisi Sungai Ciliwung airnya sedang naik karena hujan dengan ketinggian mencapai tiga meter. Sebelumnya, ia juga sudah mewanti-wanti sang putra untuk tidak bermain turun ke sungai.
"Saya sudah cari ke sana ke mari, saya sempat pulang dulu tanya ke istri siapa tau anaknya pulang. Sudah cari ke masjid juga tidak ada," kata Hilman dengan suara berat.
Setelah mencari keliling kampung dan menanyai ke sejumlah tetangga maupun teman bermainnya, Hilman tidak juga menemukan putra pertamanya, hingga akhirnya memutuskan melapor kepada Polisi dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Selatan sektor Pasar Minggu. Hilman berharap putra pertamanya tersebut segera ditemukan dalam kondisi baik-baik saja.
Pencarian dilakukan petugas Sudin PKPSektor Pasar Minggu dan tim SAR lainnya, sebanyak dua unit perahu karet dikerahkan untuk menyusuri aliran Sungai Ciliwung. Hingga pukul 21.45 WIB masih dilakukan, dan akan dihentikan sementara karena mempertimbangkan kondisi lapangan.