REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) menyatakan, pendakian Gunung Semeru ditutup pada malam tahun baru mendatang. Penutupan tersebut merupakan pertama kalinya selama tiga tahun terakhir.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada TNBTS, Sarif Hidayat menerangkan, penutupan pendakian Gunung Semeru akibat kebakaran yang terjadi di musim kemarau lalu. Lembaganya harus menutup akses tersebut dalam waktu yang tidak ditentukan. Upaya itu dilakukan untuk memulihkan kondisi Semeru pascakebakaran.
Di sisi lain, BB TNBTS juga belum bisa memastikan permukaan tanah di Semeru stabil dari longsoran atau tidak. Mereka juga belum dapat memastikan potensi-potensi bahaya lain seperti pohon tumbang, batu jatuh dari tebing, dan sebagainya.
"Intinya, ikatan tanah setelah kemarau terus kebakaran rawan longsor dan batu runtuh dari tebingan berpotensi mengancam keselamatan pengunjung pendakian," kata Sarif saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (29/12).
Sebelumnya, Gunung Semeru pertama kali dilaporkan terbakar pada Selasa (17/9). Kebakaran yang semula terjadi di Sumber Mani-Arcopodo-Kelik terus meluas di beberapa titik selama beberapa pekan. Karena kejadian tersebut, pengelola terpaksa harus menutup jalur pendakian sampai waktu yang belum ditentukan.
Pada akhir Oktober lalu, BB TNBTS melaporkan sebanyak 121 hektare (ha) kawasan Semeru telah terdampak kebakaran. Kebakaran di sejumlah titik telah berhasil dipadamkan. Beberapa titik yang dimaksud antara lain di Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, dan Ayek-ayek.