REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pergantian waktu merupakan sunnatulllah, ketetapan Allah, yang terjadi di dalam kehidupan manusia di dunia. 

Namun, bagaimana umat Islam mengisi malam pergantian tahun baru? Yang pasti adalah tidak ikut terlena dengan hingar bingarnya pesta kembang api. 

Setidaknya ada tiga pesan yang disampaikan Ketua Dewan Syura Al Irsyad Al Islamiyyah, KH Abdullah Djaidi, terkait bagaimana umat Islam mengisi malam pergantian tahun. Pertama dia mengajak umat Islam semua memuji kebesaran Allah SWT atas ciptaannya. 

Kedua, mengenali siapakah diri ini dibandingkan Sang Khaliq, Allah SWT  pencipta alam semesta. “Setelah kita mengenali siapa diri kita ini, maka kita akan selalu mengagungkan asma Allah,” kata dia.  

Ketiga setelah mengenali siapa diri ini sebagai makhluk dan hamba Allah, maka sebagai seorang Muslim dan mukmin seyogianya di malam pergantian tahun ini semua bermusahabah terhadap permasalahan diri, umat dan bangsa.  "Yang kesemuanya sangat memerlukan keprihatinan dan keperdulian kita semua," kata Abdullah saat dihubungi, Republika.co.id, Senin (30/12).  

Menurut dia yang juga sebagai Ketua Bidang Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), muhasabah pada diri sendiri masing-masing sejauh mana melaksanakan kehidupan sesuai dengan perintah dan larangan Allah SWT.

"Dan kita sebagai seorang mukmin hendaknya dapat mewujudkan kesolehan ibadah dan kesolihan sosial kita dalam rangka mewujudkan kepedulian sosial kita kepada saudara, kerabat, tetangga dan masyarakat," katanya.

Sementara, kesalehan sosial kedua kepedulian kita terhadap kehidupan umat dan bangsa. Tentunya dengan mewujudkan amar ma'ruf dan nahi mungkar dengan dilandasi atas kejujuran dan keadilan. Sehingga kepedulian umat dan bangsa kepada negara bisa terwujud. "Itulah pesan singkat kami dari Al Irsyad Al Islamiyyah," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika