REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Irsad Nurcahya, bocah berusia empat tahun yang dilaporkan hanyut di Sungai Ciliwung pada Ahad (29/12) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin.
Kepala Pleton Grup C Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Selatan Sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan jenazah korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Hasan (60) yang melihat tubuh anak laki-laki tersangkut di akar bambu pinggir Sungai Ciliwung.
"Jenazah ditemukan pukul 09.30 WIB yang pertama melihat adalah warga bernama pak Hasan," kata Ruwanto.
Muhammad Irsad Nurcahya dilaporkan hilang pada Ahad (29/12) oleh orang tuanya. Diduga bocah laki-laki yang berusia empat tahun 10 bulan itu jatuh ke Sungai Ciliwung, tepatnya di Jalan Rukun Ujung, Pejaten Timur, Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Putra pertama dari pasangan Hilman dan Indirati tersebut hilang setelah terlepas dari pengawasan orang tuanya.
Pada hari kejadian, Irsad dibawa oleh Hilman ayahnya bermain. Pada saat itu sang ayah mendapat pekerjaan menolong tetangganya pindahan rumah.
Saat sang ayah sibuk bekerja memindahkan tempat tidur tetangganya Irsad lepas dari pengawasan. Lokasi rumah tersebut berada di pinggiran Sungai Ciliwung.
Pada saat kejadian, kondisi air Sungai Ciliwung sedang naik dengan ketinggian sekitar tiga meter. Ayah korban sempat melarang putranya turun ke sungai.
Tapi malang, selama bekerja memindahkan tempat tidur pada pukul 12.30 WIB Hilman lupa mengawasi putranya.
Setelah selesai bekerja, Hilman mencari keberadaan putranya, menanyakan ke sejumlah tetangga, hingga mencarinya ke masjid tempat putranya biasa diajak bermain.
Hilman juga sempat pulang ke rumah menanyakan ke istrinya apakah anaknya ada di rumah. Justru istrinya menanyakan balik, karena putranya diajak bapaknya bermain belum pulang.
Hingga akhirnya Hilman melaporkan kehilangan tersebut kepada petugas yang berwajib.
Tim SAR dipimpin Sudin PKP sektor Pasar Minggu melakukan upaya pencarian, mengerahkan dua unit perahu karet menyusuri aliran sungai mulai dari titik lokasi korban diduga jatuh mengarah ke hilir.
Pencarian dilakukan hingga pukul 21.45 WIB, dan dihentikan sementara karena pertimbangan kondisi lapangan.
Upaya pencarian kembali dilanjutkan Senin pagi dari pukul 08.30 WIB, petugas SAR gabungan kembali menyusuri aliran Sungai Ciliwung.
Hingga pukul 09.30 WIB petugas mendapatkan informasi dari warga yang melihat jenazah bocah laki-laki tersangkur di akar bambu pinggir Sungai Ciliwung. "Jenazah ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi diduga tempat dia jatuh," kata Ruwanto.
Peristiwa tersebut mengguncang Hilam dan istrinya yang harus merelakan kepergian putra pertamanya di akhir tahun. "Paling shock ibunya, ibunya masih merasa anaknya masih ada," kata Ruwanto.
Hingga berita ini disiarkan jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.