REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mentargetkan program digitalisasi nozel akan rampung pada triwulan pertama tahun depan. Digitalisasi nozel ini dilakukan peseroan untuk bisa mendeteksi penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina tak menampik adanya jebol kuota BBM bersubsidi karena masih ada pengguna yang sebenarnya mampu membeli solar yang tidak bersubsidi namun tetap mengkonsumsi solar subsidi. Ia berharap dengan proyek digitalisasi nozel ini bisa meminimalisir hal ini.
"Maka tugas kita gimana sama-sama mengawal agar BBM subsidi digunakan oleh masyarakat yang tidak mampu. Program kita di 2020 supaya distribusi ke pihak yang lebih tepat. Program yang kita lakukan, digitalisasi SPBU pada kuartal pertama 2020," ujar Nicke di Kantor BPH Migas, Senin (30/12).
Nicke juga menjelaskan untuk bisa memperketat penyaluran tahun depan Pertamina akan menerapkan cashless payment. Pertamina menggaet bank BUMN untuk bisa bersinergi menjalankan proyek ini.