Senin 30 Dec 2019 16:44 WIB

Tahun Baru, Wanita Al Irsyad Ajak Umat Muhasabah dan Zikir

Umat Islam diingatkan jangan sampai lalai dengan pesta tahun baru.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Tahun Baru, Wanita Al Irsyad Ajak Umat Muhasabah dan Zikir. Zikir tahun baru (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Tahun Baru, Wanita Al Irsyad Ajak Umat Muhasabah dan Zikir. Zikir tahun baru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Wanita Al Irsyad menyarankan agar pada malam pergantian tahun baru umat Islam dapat bermuhasabah, perbanyak zikir, dan doa. Jangan sampai umat Islam dibuat lalai dengan pesta tahun baru masehi itu.

"Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam menggunakan waktu pergantian tahun masehi yaitu dengan bermuhasabah, bermuhasabah, memperbanyak dzikir mengingat Allah dan berdoa," kata Ketua PB Wanita Al Irsyad Fahimah Askar saat dihubungi Republika.co.id, Senin (30/12).

Baca Juga

Kenapa umat Islam mesti bermuhasabah? Karena dengan berjalannya waktu berarti waktu yang tersisa untuk kita semakin berkurang. Seperti disampaikan Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, "Wahai Ibnu Adam (manusia), kamu itu hanyalah (kumpulan) hari-hari, tiap-tiap satu hari berlalu, hilang sebagian dirimu."

Memperbanyak zikir atau mengingat Allah mungkin baik dengan bertasbih, tahmid, takbir, shalat malam, shalat witir, dan membaca Alquran serta memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. "Perbanyak berdoa dengan mendoakan orang tua kita, keluarga kita, para handai taulan serta umat Islam pada umumnya," katanya.

Umat diminta berdoa untuk mampu memperbaiki diri dari kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada masa lalu, sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Surah An Nur ayat 55.

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement