Senin 30 Dec 2019 18:49 WIB

Turki Tangkap 70 Terduga ISIS

Kepolisian Turki menahan 70 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kepolisian Turki menahan 70 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Ilustrasi.
Foto: REUTERS/Osman Orsal
Kepolisian Turki menahan 70 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kepolisian Turki menahan 70 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Penangkapan ini dilakukan dalam penyerbuan menjelang tahun baru di seluruh negeri.

Pada Senin (30/12) kantor berita Anadolu Agency melaporkan dua tahun terakhir polisi Turki menangkapi anggota kelompok teroris setiap akhir tahun. Penangkapan dilakukan pertama kali jelang akhir 2017.

Baca Juga

Pada akhir 2017 ada sekitar 39 orang tewas dalam penembakan di sebuah klub malam di Istanbul. Kelompok milisi teroris mengklaim serangan tersebut.

Polisi kontra-teroris menggenjot aktivitas intelijen dan operasi di pusat provinsi Ankara, Kayseri, dan Adana. Anadoly melaporkan polisi juga menggelar operasi di provinsi sebelah tenggara Batman.

Sekitar 400 petugas polisi terlibat dalam operasi yang dimulai pada pukul 05.00 waktu setempat di Batman. Polisi menahan 22 orang secara bersamaan di berbagai alamat. Anadolu melaporkan polisi juga berhasil menyita senjata, peluru, dan dokumen. 

Kantor berita itu mengatakan ada 30 warga Irak, dua Suriah, dan satu Maroko yang ditahan di Ankara. Sembilan warga Irak yang beroperasi di Suriah dan Irak ditahan di Kayseri. Sedangkan empat orang Suriah dan dua orang Irak ditahan di Adana.

Pada 27 Oktober lalu Presiden AS Donald Trump mengumumkan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar Baghdadi. Pemimpin ISIS itu tewas dalam serbuan pasukan AS di barat laut Suriah, dekat perbatasan Turki.

Dua hari kemudian polisi Turki menahan puluhan orang yang diduga anggota ISIS. Mereka diyakini berencana untuk melakukan serangan pada perayaan Hari Republik Turki.

Pemerintah Turki mengatakan mereka akan merepatriasi sebagian tahanan ISIS ke negara asal pada akhir tahun. Ankara menuduh sekutu Eropa mereka terlalu lamban dalam menarik kembali warga mereka yang datang ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS. NATO khawatir serangan Turki terhadap milisi YPG Kurdi di barat laut Suriah Oktober lalu dapat membuat anggota dan keluarga anggota ISIS yang ditahan di penjara milik YPG kabur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement