Senin 30 Dec 2019 18:58 WIB

Malam Tahun Baru, Pemprov Jatim Gelar Doa dan Zikir Bersama

Zikir bersama dilaksanakan pada siang hari.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggelar doa dan zikir bersama 1.500 anak yatim menjelang pergantian tahun 2020. Acara tersebut akan dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada (31/12), tepatnya pukul 13.00-16.00 WIB. Anak yatim berasal dari berbagai daerah seperti Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, Mojokerto, dan Surabaya,

"Doa dan zikir bersama kali ini tidak diselenggarakan pada malam hari seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena ingin memberikan kesempatan kepada para ASN untuk dapat menikmati malam pergantian tahun ataupun beribadah bersama keluarga di penghujung tahun," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin (31/12).

 

Khofifah menjelaskan, acara doa dan zikir bersama ini sebagai wujud syukur dan harapan dalam menyongsong tahun baru 2020. Sekaligus, kata dia, sebagai refleksi diri di akhir tahun. Menurutnya, ini akan menjadi tradisi rutin menjelang pergantian tahun.

 

“Kita berharap doa dari anak-anak yatim ini dapat menjadi berkah untuk kita masyarakat Jatim menyongsong tahun baru. Semoga di tahun baru nanti masyarakat Jatim lebih sejahtera, situasi tetap aman dan kondusif, serta perekonomian semakin meningkat,” kata Khofifah.

 

Khofifah juga mengajak masyarakat Jatim untuk bersama-sama mendoakan bangsa dan negara, khususnya Provinsi Jatim. Tujuannya agar di 2020 Jatim diberikan kedamaian, kesejahteraan, serta terhindar dari bencana.

 

“Mari bersama-sama kita menyambut tahun baru dengan rasa optimisme dan semangat baru untuk semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Khofifah.

 

Khofifah juga mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun 2020 secara tertib dan tidak berlebihan. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

“Hindari aktivitas berlebihan seperti konvoi kendaraan yang dapat mengganggu masyarakat lainnya. Apalagi konvoi kendaraan yang tidak menaati aturan lalu lintas, seperti tidak memakai helm sampai membunyikan knalpot yang berlebihan,” kata dia.

 

Meski begitu, ia tidak melarang masyarakat merayakan tahun baru, asalkan dilakukan secara tertib dan diisi dengan kegiatan yang positif. “Mari bersama-sama kita jogo Jatim tetap aman dan kondusif saat malam pergantian tahun nanti,” ujarnya.

Baca Juga

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya