REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar (OIAA) menjalin kerjasama dalam pendirian Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA). Kerjasama ini menyusul rencana Pemerintah Johor , Malaysia, membuka Pusiba Al-Azhar di Johor.
Ketua OIAA Malaysia, Dato Fakhruddin, saat ini sudah dicapai kesepakatan antara Pemerintah Johor Malaysia dan Al-Azhar dalam hal ini. “Karena itu, kami datang ke Indonesia sini hari ini, dan pekan depan akan ada tim teknis lain akan datang ke PUSIBA untuk mendiskusikan lebih jauh hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan kelas bahasa Arab,” kata dia di Kampus Pusiba, Jatiwaringin, Bekasi (30/12).
Kedatangan rombongan OIAA cabang Malaysia disambut Ketua OIAA Indonesia TGB M Zainul Majdi dan sejumlah pengurus. Di antaranya, Wakil Ketua OIAA Indonesia Ikhwanul Kiram, Sekjen OIAA Indonesia Muchlis M Hanafi, Wakil Sekjen OIAA Indonesia Willi Octavian, Direktur PUSIBA Muhammad Arifin, dewan gurum dan manajemen PUSIBA.
Ketua OIAA Indonesia, TGB M Zainul Majdi, menyambut gembira dan berterima kasih atas kunjungan Dato Fakhruddin bin Mhd Ali Mukti dan rombongan.
Dia mengatakan, OIAA Indonesia siap berbagi pengalaman dan bekerja sama dengan OIAA Malaysia dalam pembinaan dan penguatan bahasa Arab bagi calon mahasiswa Al-Azhar asal Asia Tenggara.
Menurut dia, OIAA Malaysia dan Indonesia memiliki kepedulian yang sama terhadap peningkatan kemampuan bahasa Arab calon mahasiswa Al-Azhar dari Indonesia dan Malaysia, bahkan dari negara-negara Asia Tenggara.
“Apalagi jumlah mahasiswa Al-Azhar asal Asia Tenggara cukup banyak, dan yang terbanyak di antaranya berasal dari Malaysia dan Indonesia,” tutur dia.
PUSIBA adalah cabang Pusat Bahasa Arab Al-Azhar Mesir yang pertama dibuka, dan saat ini adalah satu-satunya, di luar Mesir. PUSIBA diresmikan bersama mantan menteri agama RI Lukman Hakim Saifuddin dan Deputy Grand Syekh Al-Azhar Dr Saleh Abbas pada 29 Juli 2019.