Senin 30 Dec 2019 23:22 WIB

Operasi Pencarian Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Dihentikan

im SAR gabungan tidak menemukan tanda-tanda adanya korban baru.

Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (26/12/2019).
Foto: Antara/Novian Fazli
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (26/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi pencarian korban kecelakaan Bus Sriwijaya di Liku Lematang Kota Pagaralam akhirnya dihentikan. Tim SAR gabungan tidak menemukan tanda-tanda adanya korban baru.

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, Senin, mengatakan pencarian resmi dihentikan pukul 18.00 WIB setelah tujuh hari lamanya pencarian.

"Karena tidak ada laporan lagi dari keluarga korban dan tidak ada lagi tanda-tanda di lokasi, maka pencarian dihentikan," ujar Benteng.

Selama tujuh hari pencarian, tim SAR gabungan telah menyisir Sungai Lematang hingga radius enam kilometer, penyisiran dilakukan dengan rafting maupun menyelam.

Tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 48 penumpang dalam waktu dua hari dengan rincian 35 orang meninggal dunia dan 13 orang selamat. Dari data tim SAR gabungan, sebanyak 27 penumpang bus maut tersebut berasal dari Provinsi Bengkulu dan 21 orang berasal dari Provinsi Sumsel.

Untuk korban meninggal dari Sumsel yakni 15 orang, sedangkan dari Bengkulu 20 orang, serta dari 13 korban selamat, 7 orang berasal dari Bengkulu dan 6 lainnya dari Sumsel.

"Semua korban meninggal telah dimakamkan dan korban selamat telah kembali ke kampung halaman masing-masing," kelas Benteng.

Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kota Pagaralam pada Senin malam (23/12) pukul 23.15 WIB.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai kecelakaan tersebut sebagai kecelakaan bus terburuk sepanjang 2019.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement