REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan serangan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah tidak dapat diterima dan kontra-produktif. Pada Senin (30/12), Rusia juga meminta semua pihak untuk menghindari ekskalasi ketegangan di kawasan.
Sebelumnya, Iran juga mengutuk serangan udara AS terhadap milisi Kataib Hizbullah yang didukung Iran, Ahad (29/12) waktu setempat. Serangan tersebut ditujukan sebagai balasan atas serangan roket yang menewaskan kontraktor sipil AS di pangkalan militer di Irak.
"Agresi militer AS terhadap tanah Irak dan pasukan Irak dikecam keras sebagai contoh nyata terorisme dan Iran sangat mengutuknya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menurut kantor berita IRNA.
Militer AS melakukan serangan udara di Irak dan Suriah pada Ahad (29/12) waktu setempat. Sumber-sumber keamanan dan milisi Irak mengatakan sedikitnya 25 milisi tewas dan 55 orang lainnya cedera setelah tiga serangan udara AS di Irak pada Ahad (29/12).
Empat komandan lokal Kataib Hizbullah termasuk di antara yang tewas. Salah satu serangan menargetkan markas kelompok milisi di dekat distrik Qaim barat di perbatasan dengan Suriah.