REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Layanan pemeriksaan yang dihadirkan dalam kegaitan Muhasabah Akhir Tahun yang diselenggarakan Republika, diminati banyak warga Bandung dan sekitarnya. Berdasarkan pantauan, hingga siang sudah ratusan orang memeriksakan kesehatan di dua stan yang tersedia di pelataran Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung.
Berdasarkan data Rumah Sakit Al Islam Bandung, sudah terdapat lebih dari 50 orang memeriksakan kesehatan di stannya. Sementara di stan Health & Happiness (H2), angka warga yang memeriksakan kesehatan dengan metode magnetic resonance juga hampir mencapai 50 orang.
Salah satu warga yang melakukan pemeriksaan di kegiatan Muhasabah Akhir Tahun, Narti (49 tahun) mengatakan, pengecekan kesehatan itu sangat berguna bagi masyarakat. Apalagi, pemeriksaan dilakukan secara gratis.
"Senang saya, daripada periksa di Puskesmas bayar kalau tidak punya BPJS. Alhamdulillah kondisi saya semua normal," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (31/12).
Ia mengaku tahu kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di Muhasabah Akhir Tahun karena pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah pernah melakukannya. Hampir setiap tahun, warga asal Majalengka itu datang ke acara Muhasabah Akhir Tahun sekaligus pulang kampung ke rumah orang tuanya di Bandung.
Menurut dia, kegiatan Muhasabah Akhir Tahun sangat bermanfaat. Apalagi pada malam pergantian tahun nanti akan diisi dengan ceramah dari berbagai ulama.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Yani (37) mengaku tahu adanya pemeriksaan gratis di Masjid Pusdai Bandung dari media sosial. Kebetulan, ia mengikuti akun Instagram Masjid Pusdai dan Republika.
"Ya bermanfaat sekali. Kita jadi tahu penyakit yang di dalam tubuh. Jadi bisa segera diobati," kata perempuan asal Kota Bandung itu.
Yeni dan suaminya melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan metode magnetic resonance yang difasilitasi oleh H2. Menurut dia, metode itu lebih efektif karena tak perlu mengambil sampel darah. Apalagi, keakuratan datanya mencapai 90 persen.
"Tapi saya banyak yang kurang. Mungkin karena pola makan kurang baik," ujar dia.
Kendati demikian, Yeni telah berkonsultasi oleh petugas medis. Ia disarankan memperbaiki pola makannya dan mulai mengonsumsi suplemen.