REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan selama 2019, kejadian bencana di wilayah itu didominasi oleh tanah longsor.
"Selama tahun 2019 ada sebanyak 249 bencana yang terjadi di Banjarnegara dan sebagian besarnya merupakan kejadian tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Selasa (31/12).
Dia menyebutkan dari 249 kejadian, 166 di antaranya merupakan tanah longsor. Selain itu, ada 24 kejadian angin kencang, tiga kejadian banjir, satu kejadian gempa, 54 kejadian kebakaran dan satu kejadian erupsi.
Terkait hal tersebut, BPBD Banjarnegara terus mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Terlebih lagi, kata dia, Banjarnegara akan memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari - Februari 2020.
"Bagi warga yang ada di lereng agar waspada jika turun hujan dalam durasi yang lama, mengungsi ke tempat yang lebih aman ketika hujan deras," katanya.
Selain itu, dia kembali mengingatkan warga untuk memotong pohon besar yang ada di sekitar permukiman dan memangkas ranting yang membahayakan rumah atau jaringan listrik. Selain itu, dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hujan yang disertai petir guna menghindari sambaran.
"Jangan menggunakan telepon selular untuk komunikasi ketika terjadi hujan disertai petir," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat juga bisa memberikan laporan mengenai adanya informasi bencana melalui sambungan telepon ke nomor 082330259595.
"Mari bersama-sama menyukseskan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.