REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengungkapkan kesadaran warga di Kota Bandung untuk mendonorkan darahnya relatif tinggi. Salah satunya melalui kegiatan Muhasabah Akhir Tahun yang diselenggarakan Republika di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Selasa (31/12) sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Jumlah peserta donor darah yang mendaftar di acara Muhasabah Akhir Tahun sebanyak 54 orang dan yang dinyatakan boleh mendonor sebanyak 42 orang. Sisanya tidak diperbolehkan karena faktor kesehatan.
"Total labu yang didapatkan 50 persen dari target 120 labu yang disiapkan," ujar staf medis PMI Kota Bandung, Dr Yetty Mulyatie saat ditemui disela-sela donor darah, Selasa (31/12).
Menurutnya, pihaknya menyiapkan labu berukuran 450 cc dan 350 cc. Kemudian personel yang diterjunkan sebanyak 8 orang terdiri dari diantaranya dokter, petugas pemeriksaan HB, petugas pengambilan darah, petugas administrasi donor.
Ia mengatakan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi mendonorkan darah di Kota Bandung tinggi. Menurutnya, pihak PMI pun turut mengapresiasi masyarakat yang sering melakukan donor darah.
"Di PMI, saya pernah jaga (piket) dari jam 7 sampai pukul 2 siang dapat 126 donor (labu). Sampai pukul 8 malam sampai 200 lebih (labu)," katanya.
Menurutnya, kebutuhan darah per hari mencapai 300-350 labu. Ia mengungkapkan, kebutuhan tersebut terpenuhi.
"Alhamdulillah terpenuhi soalnya kebutuhan jenis darah berbeda-beda. Jenis AB yang jarang 6 persen dan paling banyak golongan O," katanya.
Muhasabah Akhir Tahun Republika rutin digelar di Masjid Pusdai Jawa Barat. Kegiatan yang diisi dengan kegiatan sosial seperti donor darah, bazar dan lainnya. Kemudian di malam pergantian tahun dilaksanakan ceramah dari ustaz-ustaz Kota Bandung.