REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ibu enam anak, Suad Sultan (54 tahun) tidak dapat menyembunyikan ketakutannya tentang masa depan yang dirasa sangat mustahil bagi keluarganya bersama dengan penduduk lain di Jalur Gaza, Palestina. Setelah terjadi konflik bertahun-tahun dan tidak adanya solusi politik atau ekonomi, membuat kondisi kehidupan di Palestina memburuk.
Dilansir di Arab News, Senin (30/12), dua anak Sultan adalah lulusan universitas, tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan dan membangun keluarga mereka sendiri. Seperti halnya suaminya tidak dapat menemukan pekerjaan dengan penghasilan tetap.
“Kami berada di ambang tahun baru, tetapi saya tidak bisa melihat perbedaan antara tahun lalu dan tahun mendatang. Yang saya lihat adalah tahun penderitaan yang lain,” kata Sultan.
Pada 2012, Konferensi PBB yang membahas tentang Perdagangan dan Pembangunan, memprediksi Jalur Gaza bisa menjadi wilayah yang tidak dapat dihuni pada 2020. "Implikasi sosial, kesehatan dan keamanan dari pertumbuhan demografis yang tinggi dan kelebihan penduduk adalah salah satu faktor yang dapat membuat Gaza tidak dapat dihuni pada 2020," kata laporan tersebut.