Selasa 31 Dec 2019 21:01 WIB

Tanggul Jebol, Belasan Rumah di Cimareme Terendam Banjir

Dugaan sementara penyebab banjir karena faktor hujan yang sangat deras.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Banjir
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) Selasa (31/12) sore, menyebabkan tanggul jebol dan sungai yang berada di permukiman warga meluap. Akibatnya, Kompleks Perumahan Cimareme Indah, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, terendam banjir.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Budi Budiman mengatakan, banjir merendam permukiman warga dengan ketinggian mencapai 70 hingga 180 cm. Sebanyak dua RW terendam banjir, yaitu RT 04, RW 03 sebanyak 113 kepala keluarga (KK) terdampak. Selain itu di RT 04, RW 04 sebanyak 15 rumah terdampak dengan 18 KK yang menjadi korban.

"Dua titik pengungsian berada di Masjid At-tin dan masjid Al-Iklas," ujar Budi melalui keterangan yang diterima, Selasa (31/12).

Menurut Budi, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Bandung Barat serta melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban untuk dibawa ke lokasi pengungsian. Selain itu, dilakukan pendataan.

Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang terjadi merata di seluruh kawasan Bandung Raya, salah satunya berlangsung di Kabupaten Bandung Barat. Akibat curah hujan yang tinggi, banjir terjadi di underpass Padalarang, Bandung Barat, atau akses jalan menuju kantor bupati, Selasa (31/12).

Sebuah video berdurasi 29 detik yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi banjir di underpass Padalarang yang memutus akses jalan. Bahkan, terpantau beberapa kendaraan roda dua yang memaksakan melintas jalan ikut terendam dengan ketinggian banjir mencapai pinggang orang dewasa.

Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Duddy Prabowo mengatakan, dugaan sementara penyebab banjir karena faktor hujan yang deras. Selain itu diperkirakan dipengaruhi adanya proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang tengah berjalan di samping lokasi banjir.

"Tadi curah hujan tinggi dan sempat macet panjang. Kemungkinan drainase (yang tidak berfungsi) dan kemungkinan (karena).adanya pekerjaan proyek KCIC," jelas Duddy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement