Selasa 31 Dec 2019 22:30 WIB

Tiga Cara Membangun Generasi Unggul

Membangun generasi unggul tugas semua pihak

Rep: Silby Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Jamaah menghadiri Tabligh Akbar saat Festival Republik 2019 di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12).
Foto: Republika/Wihdan
Jamaah menghadiri Tabligh Akbar saat Festival Republik 2019 di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman ikut mengisi Tabligh Kabar Republika yang digelar di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (30/12). Dalam tausiyahnya, Agus menyampaikan terkait membangun generasi unggul. 

Ia mengatakan, dalam membangun generasi unggul merupakan tugas semua pihak. Namun, dalam membangun generasi unggul ini harus disesuaikan dengan kondisi zaman sesuai dengan pesan Rasulallah. 

"Bagi kita yang tua, punya tugas mengantarkan anak-anak jadi generasi yang unggul. Kita diminta mendidik anak-anak kita sesuai dengan kebutuhan zamannya, karena anak-anak kita hidup di zaman yang berbeda dengan kita," kata Agus di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (30/12). 

Ia pun menyebut ada tiga cara dalam membangun generasi unggul. Pertama yakni generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya. Dalam hal ini. katanya, akhlak menjadi suatu hal yang harus diperlukan. 

"Pengalaman Islamnya harus mengantarkan anak itu unggul dalam moral dan spiritual. Akhlak mulia cerminan dari spiritual yang hebat. Generasi unggul harus didirikan dengan generasi yang akhlaknya yang baik," ujarnya. 

Kedua, generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan. Dalam Alquran, katanya, yang akan diangkat derajatnya yakni orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan. 

"Orang Islam harus menguasai ilmu yang dibutuhkan untuk kehidupan itu. Kalau kita tertarik di bidang IT, kuasai dan buat ilmu itu bermanfaat untuk orang banyak," ujarnya. 

Ketiga, generasi unggul harus memiliki peran sosial yang baik di lingkungannya. Sebab, kata Agus, dengan peran yang baik, akan bermanfaat bagi masyarakat luas. 

"Kita adalah bagian dari solusi kehidupan, bukan bagian dari problem kehidupan," katanya. 

Tabligh Akbar yang merupakan bagian dari Festival Republik ini diisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya donor darah, pemeriksaan mata gratis, bekam gratis, pangkas rambut gratis, talk show penyuluhan kesehatan lansia bersama Dr. Probosuseno. 

Selain itu, acara ini juga diisi oleh sejumlah ulama dan tokoh. Mulai dari Ustaz Awan Abdullah, Mantan rektor UNY yang juga Mustasyar PWNU DIY yakni Rochmad Wahab hingga Presiden BEM UGM, Muhammad Atiatul Muqtadir.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement