Selasa 31 Dec 2019 23:23 WIB

Pakar Pendidikan: Generasi Islam, Generasi Unggul

Semua pihak harus terlibat untuk mencetak generasi unggul.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agung Sasongko
Prof Rochmat Wahab (Republika/ Nico Kurnia Jati)
Foto: Republika/ Nico Kurnia Jati
Prof Rochmat Wahab (Republika/ Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab menyatakan, sudah semestinya generasi Islam adalah generasi yang unggul. Karena, kata dia, Islam adalah unggul dan tidak ada yang bisa mengungguli. Artinya, orang yang memutuskan memeluk agama Islam, maka orang tersebut adalah orang yang unggul, termasuk generasi mudanya.

"Inilah yang sebenarnya peluang bagi kita untuk menuju ke sana. Jadi sebenarnya Islam itu sendiri sudah mensifati, siapa yang mengambil pilihan agama itu maka dia akan unggul dengan sendirinya," ujar Rochmat saat memberikan tausiyahnya di acara Tabligh Akbar Republika di Masjid Jogokariyan, Jalan Jogokaryan nomor 36, Mantrijeron, Yogyakarta, Selasa (31/12).

Pakar pendidikan itu tidak memungkiri, masih adanya generasi Islam yang kemampuan maupun pengetahuannya di bawah rata-rata. Itu menurutnya menjadi tugas bersama, tidak saja orang tua, tetapi juga sekolah dan masyarakat, untuk bersama-sama bahu membahu menciptakan generasi unggul tersebut.

"Karena hidup ini bukan lahir begitu saja sampai mati. Tapi kita sebagai manusia hidup ini berproses dari yang lemah menjadi kuat, menjadi lebih kuat. Dari yang biasa, menjadi unggul, menjadi lebih unggul," ujar Rochmat.

Rochmat kemudian mengungkapkan, semua pihak harus terlibat untuk mencetak generasi unggul. Generasi unggul yang dimaksudnya adalah generasi yang intelektualnya baik, emosinya baik, dan spiritualnya juga baik. Artinya, hidup generasi muda tersebut utuh.

"Inilah yang harus kita perjuangkan  bagaiman hidup kita ini menjadi utuh. Tidak bisa oleh orang tuanya saja, sekolah saja, semua harus bersama-sama. Sekolah, orang tua, masyarakat, media, dan lembaga keagamaan," ujar Rochmat.

Rochmat menegaskan, biar bagaimana pun generasi muda tersebut tidak bisa bergerak senidiri untuk bisa menjadi unggul. Harus ada keteladanan mulai dari orang tua, sekolah dan, masyarakat. Termasuk agar generasi muda yang ada memiliki ahlak yang baik, serta kesehatan yang baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement