Rabu 01 Jan 2020 00:14 WIB

Muhasabah Akhir Tahun Republika Diharap Istiqomah

Ustaz Ucu Najmudin mengapresiasi muhasabah akhir tahun Republika.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah anggota TNI Rindam III Siliwangi dan masyarakat umum mengikuti program donor darah yang diselenggarakan Harian Republika bekerjasama dengan PMI Kota Bandung, Selasa (31/) di ruang Al Kindi Masjid Pusdai Bandung. Kegiatan bagian dari acara Muhasabah Republika.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sejumlah anggota TNI Rindam III Siliwangi dan masyarakat umum mengikuti program donor darah yang diselenggarakan Harian Republika bekerjasama dengan PMI Kota Bandung, Selasa (31/) di ruang Al Kindi Masjid Pusdai Bandung. Kegiatan bagian dari acara Muhasabah Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Salah satu penceramah, Ustaz Ucu Najmudin mengapresiasi kegiatan Muhasabah Akhir Tahun Republika yang digelar di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jawa Barat jelang pergantian tahun, Selasa (31/12). Ia berharap kegiatan tersebut terus berjalan dan terus istiqomah.

"Ini sebuah embrio yang bagus (Muhasabah) karena bagaimanapun sesuatu yang positif harus istiqomah," ujarnya seusai memberikan ceramah muhasabah dihadapan ratusan jemaah di Masjid Pusdai Jabar, Selasa (31/12).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, kegiatan-kegiatan yang cenderung mengarah ke hal negatif jelang pergantian tahun baru akan lebih besar. Sehingga menurutnya hal yang wajar ketika masyarakat terbagi dalam berbagai kegiatan.

"Gerakan untuk tidak menjadi positif itu akan lebih dahsyat, wajar yang hadir sekarang terbagi dan frekuensinya akan lebih banyak negatif itu sunatullah," ungkapnya.

Meski begitu, Ustaz Ucu mengatakan jika kegiatan positif seperti Muhasabah Akhir Tahun tidak berjalan maka kegiatan yang cenderung negatif akan lebih membesar. Sebab kegiatan negatif akan cenderung berjalan cepat dibandingkan kegiatan positif yang berjalan pelan.

"Saya mengapresiasi ini berjalan dengan baik, karena ini perlu regenerasi. Makanya saya bicara bab anak itu regenerasi melanjutkan soal embrio tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, keluarga memiliki posisi yang krusial dalam mendidik anak. Sehingga katanya jika pola pengasuhan anak di dalam keluarga bagus maka kedepannya akan bagus termasuk diluar lingkungan keluarga.

Ustaz Ucu menambahkan, tiga perempuan yang tidak boleh mengurus anak adalah perempuan yang mengalami gangguan jiwa, perempuan yang mengkonsumsi narkoba dan perempuan yang sering menyiksa anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement