REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemain film Cholidi Asadil Alam mengajak generasi milenial harus memiliki resolusi menjadi agen perubahan pada 2020. Sebab, dia meyakini 2020 akan menjadi tahun yang semakin digital.
“Jadilah agen-agen perubahan, jangan bergantung pada hukum rimba,” kata pemain film Ketika Cinta Bertasbih itu dalam acara Dzikir Nasional sebagai puncak acara Festival Republika 2019 di Masid At-Tiin, Jakarta Timur, Selasa (31/12).
Dia meyakini 2020 akan menjadi tahun yang semakin digitalisasi bagi masyarakat Indonesia. Jika 2019 menjadi tahun mengejar daring di semua aspek kehidupan, maka 2020 sudah menjadi serba daring.
“Semua serba online, yang nggak ada hanya nikah online,” ujar dia.
Era digitalisasi tentu tak lepas dari informasi hoaks, maka berhati-hati sebelum membagikan berita. Selalu ada pertanggung jawaban atas apa yang dibagikan di media digital. “Barang siapa membagikan kebaikan, maka akan mendapat kebaikan. Siapa yang membagikan keburukan, maka akan mendapat dosa,” kata pria berusia 30 tahun itu.
Apalagi, kini, semua orang bisa menjadi agen perubahan dengan menjadi jurnalis. Media sosial memungkinkan siapa saja membagikan berbagai peristiwa. Namun, hati-hati dengan caption yang memprovokasi tidak seperti kejadian sesungguhnya.
“Kita negara hukum, dilindungi undang-undang. Jadi harus mawas diri. Bagaimana kita menyikapi kekerasan, pornografi, kita harus menjadi agen perubahan,” ujar Cholidi.