Rabu 01 Jan 2020 09:27 WIB

Katulampa Siaga II, 9-12 Jam Lagi Air Sampai Jakarta

Air naik menjadi 170 cm atau Siaga II dengan status Waspada Banjir Jakarta.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Israr Itah
Bendungan Katulampa. (ilustrasi)
Foto: Republika/Imas Damayanti
Bendungan Katulampa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Bogor sejak Kamis (31/12) dini hari. Kondisi tersebut membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami kenaikan.

"Saat ini siaga II, diperkirakan 10-12 jam lagi akan sampai di wilayah Jakarta," kata Kepala Pengawas Bendung Katulampa Andi Sudirman saat ditemui di Bendung Katulampa, Rabu (1/1).

Baca Juga

Andi menjelaskan, sekitar pukul 07.00 WIB, TMA di Bendung Katulampa masih di level 50 centimeter (cm). Pada pukul 07.17 WIB, debit air mencapai 100 cm atau Siaga III.

Sekitar 25 menit kemudian atau pukul 07.50 WIB naik menjadi 150 cm dengan status masih Siaga III. Namun, Pukul 08.00 WIB, lanjut Andi, air naik menjadi 170 cm atau Siaga II dengan status Waspada Banjir Jakarta.

"Karena hujan di Puncak maupun Bogor tidak juga reda, air Sungai Ciliwung kembali naik ke angka 170 cm dengan Status Siaga 2 sampai saat ini (09.00 WIB)," kata dia.

Andi menjelaskan, sekitar 339.679 liter air per detiknya mengalir di Sungai Ciliwung menuju Jakarta. Aliran air tersebut diprediksi akan tiba lebih cepat karena pengaruh hujan di wilayah Bogor dan Depok.

"Sekitar 9 jam lagi bisa saja tiba di Jakarta karena kondisi masih hujan otomatis air di perjalanan juga bertambah," kata dia.

Kepada masyarakat, Andi meminta, agar tetap waspada terhadap kenaikkan debit air di Katulampa. Pihaknya juga terus berupaya melakukan koordinasi dengan pihak yang terlibat.

"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bogor. Kami juga terus laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane kondisi terkini di sini dan juga DKI Jakarta," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement