REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) siap membangun 2.000 unit Toko Tani Indonesia (TTI) pada tahun 2020 ini. Pendirian TTI yang lebih tersebar diharapkan dapat membantu dalam upaya stabilisasi harga pangan pokok sebab pangan dijual di bawah rata-rata harga pasar.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementan, Risfaheri mengatakan, pembangunan TTI pada tahun ini dilakukan di kota dan kabupaten yang tersebar dalam 22 provinsi. Ia mengatakan, pendirian TTI tidak berarti harus dilakukan dengan membangun gedung baru.
Namun, toko-toko yang dikelola oleh masyarakat bisa merangkap menjadi TTI. Asalkan, pemilik toko sanggup untuk terus menerima dan menjaga produk pangan yang dipasok oleh Toko Tani Indonesia Centre sebagai pusat distribusi.
"Sebetulnya, mengatasi gejolak harga tidak cukup hanya dengan TTI. Tapi ada kontribusinya secara riil dari sisi efek psikologi pasar," kata Risfaheri kepada Republika.co.id, Rabu (1/1).