Rabu 01 Jan 2020 15:33 WIB

Menteri Perdagangan: Impor dari Eropa akan Dievaluasi

Bisnis impor dan gugatan terhadap Uni Eropa adalah dua hal yang berbeda.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi ekspor impor.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, Indonesia kemungkinan tetap menerima produk impor dari negara-negara Eropa. Hanya saja akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu.

"Itu masih kita evaluasi. Artinya otomatis karena kita sudah berkaitan ya nanti kita evaluasi berkaitan impor nya juga," kata Agus saat ditemui usai penutupan perdagangan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Senin, (30/12).

Pemerintah, kata dia, sangat selektif dalam melakukan kegiatan impor sehingga evaluasi sangat diperlukan. Evaluasi, lanjutnya, dilakukan pula pada impor susu dan alkohol.

"Kita akan evaluasi itu, ya tadi kan kita impor akan selektif. Artinya tadi, penolakan pada impor sesuai persyaratan yang ada, " kata Agus.

Baginya, kerja sama impor dengan Eropa berjalan meski proses gugatan terhadap Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tetap berjalan. Seperti diketahui pemerintah Indonesia menggugat kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II dan Delegated Regulation UE, yang dinilai mendiskriminasikan produk kelapa sawit Tanah Air.

"Jadi tidak berkaitan dengan gugatan kita ke WTO. Mengenai produk kelapa sawit, kita sudah ajukan surat konsultasi ke WTO," kata Agus.

Ke depannya, ia menegaskan, beragam produk impor asal Eropa, terus akan dievaluasi. "Karena kita nggak bisa serta merta membolehkan atau tidak membolehkan impor, kita akan selektif," tegasnya.

Sebelumnya, Agus juga menyatakan, pembahasan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) tetap berjalan. Selanjutnya menghadapi sidang WTO tahun depan, lanjutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempersiapkan segalanya, termasuk para pengacara yang kompeten di bidangnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement