REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Sebanyak tiga orang pengunjung tenggelam di Pantai Katapang Condong Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (1/1) pagi. Dari tiga orang tersebut satu orang meninggal dunia dan dua lainnya bisa terselamatkan.
Keterangan yang diperoleh dari Forum Koordnasi SAR Daerah (FKSD) dan Badan Penyelemat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi menyebukan, korban yang meningga dunia adalah M Abdul Rohim (31 tahun) warga Kota Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Sementara dua korban selamat adalah Leni (25) istri korban yang meninggal dunia dan Ragil Juarsa Putra (17) warga Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat.
‘’Kejadian pengunjung tenggela terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB,’’ ujar Koordinator FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Pajri kepada wartawan. Lokasi tenggelam berada di Pantai Kiaracondong, Kecamatan Palabuhanratu.
Peristiwa itu, terang Okih, terjadi saat ketiga pengunjung bermain di tepian pantai menggunakan boogy. Sesaat kemudian ketiganya terseret arus ke tengah dan tergulung ombak.
Ketiganya, ungkap Okih, bisa terevakuasi anggota life guard Balawista yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya para korban langsung mendapatkan pertolongan pertama.
Namun, lanjut Okih, karena kondisi korban sudah lemah dan kecapaian serta banyak kemasukan air akibatnya satu korban laki-laki atas nama Abdul Rohim dinyatakan meninggal dunia. Kini para korban sudah dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
‘’Istri korban meninggal saat ini dalam proses pemulihan di RSUD Palabuhanratu,’’ kata Okih. Sementara satu korban lainnya Ragil kondisinya membaik.
Ketua Operasional dan SDM Balawista Palabuhanratu Sukabumi, Asep Edom, menambahkan, petugas sudah berupaya memberikan pertolongan kepada para korban. Namun diakuinya di lokasi kejadian belum ada kendaraan operasional untuk segera membawa korban ke rumah sakit.
Selain itu, kata Edom, di lokasi juga belum ada petugas medis yang memberikan pertolongan. Sehingga petugas Balawista memberikan pertolongan dengan kemampuan seadanya.
Ke depan, lanjut Edom, diperlukan kendaraan operasional untuk Balawista dalam mengevakuasi para korban kecelakaan laut. Hal ini untuk mempercepat penanganan terhadap para korban yang tenggelam.
Selain itu, kata Edom, diperlukan petugas medis yang bertugas di posko penjagaan di tepian pantai. Langkah ini untuk dapat memberikan penanganan medis.n riga nurul iman