REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE – Musibah gempa bumi di Halmahera Selaran, Maluku Utara, terjadi beberapa bulan berlalu. Namun, hingga saat ini, masyarakat di beberapa desa yang ada di Kecamatan Gane, seperti Desa Tawa, Desa Pasipalele, Awis, Sekili, Kurungan, Liboba Hijrah dan Desa Yomen, Halmahera Selatan, masih sangat membutuhkan bantuan.
"Sampai saat ini masyarakat masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Hal ini karena sebagian besar masih trauma. Alhamdulillah pada Senin (30/12), Laznas BMH berhasil ke lokasi dan langsung menyalurkan bantuan kaum Muslimin untuk warga terdampak gempa bumi Halmahera Selatan," terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
Arif menjelaskan, sebenarnya tim yang terdiri dari SAR Hidayatullah dan relawan BMH telah berangkat pada Sabtu (28/12) dan tiba di lokasi, tepatnya Desa Dowora pada Ahad (29/12). Hal ini karena lokasi yang selain jauh juga mengharuskan perjalanan melalui laut, darat dan laut lagi. Karena itu, penyaluran bantuan baru bisa dilakukan pada Senin (30/12).
Kedatangan bantuan di penghujung tahun 2019 itu menjadikan masyarakat dan kepala desa bahagia dan sangat bersyukur.
“Terima kasih kepada BMH yang berkenan datang kembali ke desa kami, padahal jauh dan BMH tetap membantu warga di sini. Ini adalah sebuah kepedulian hati yang mengantarkan pertemuan yang membahagiakan ini kembali terjadi," ucap Kepala Desa Dowora, Eli Saleh.
Tim yang berangkat ke Gane Halmahera Selatan pun tiba kembali di Ternate tepat pada 1 Jaunari 2020, pada shubuh hari waktu Indonesia Timur.