REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bersama Kementerian PUPR sedang menginventarisasi penyebab banjir yang menggenang di Tol Cipali Km 136 pada Selasa (31/12). Hal ini disampaikan Budi saat meninjau penyelenggaraan angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) di Terminal Harjamukti, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (1/1).
"Nah kalau tahu apa penyebabnya, segera diselesaikan dan antisipasi agar tidak terjadi lagi di masa mendatang," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (1/1).
Kata Budi, timnya juga akan menyisir penyebab banjir Tol Cipali Km 136 agar tak terulang kembali pada masa puncak arus balik pada 5 Januari.
Saat di Terminal Harjamukti, Budi ingin memastikan para penumpang merasa nyaman menggunakan bus. Menurutnya para penumpang bus memiliki karakter khusus yakni masyarakat yang fanatik menggunakan bus.
"Memang kelebihan bus ini adalah point to point, seperti misalnya yang mau ke Merak, atau ke Probolinggo mereka lebih suka menggunakan bus," ucap Budi.
Untuk meningkatkan kembali animo masyarakat, Kementerian Perhubungan terus melakukan perbaikan atau pun meningkatkan kualitas pelayanan terminal bus.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas terminal, maka kita mengembangkan terminal menggunakan dana APBN dan juga investor swasta melalui konsep KPBU (Kerjasama Pemerintah - Badan Usaha) untuk membangun pusat komersial," kata Budi.
Di Cirebon terdapat sentra industri batik, diharapkan pengembangan area komersial di Terminal Harjamukti Cirebon dapat mendukung industri maupun perekonomian masyarakat sekitarnya.
"Kita harapkan ini juga bisa jadi tujuan wisata, sehingga bisa menjadi pusat interkoneksi antar kabupaten, bahkan antara Kota Cirebon dengan kota yang lain," ucap Budi.
Terkait keselamatan transportasi, Menhub mengatakan bahwa keselamatan merupakan yang utama dalam transportasi. Di Terminal Harjamukti pun telah dilakukan ramcheck terhadap bus-bus yang masuk untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut laik jalan.
"Bus-bus yang masuk ke Harjamukti ini sudah laik, tapi saya selalu ingatkan kepada petugas agar tidak pilih kasih, lakukan tindakan tegas apabila ada bus yang tidak laik jalan," kata Budi menambahkan.