Rabu 01 Jan 2020 18:31 WIB

Antisipasi Banjir di Tol Cipali, Sungai Cilalanang Dikeruk

Banjir Tol Cipali disebabkan oleh meluapnya air sungai akibat sedimentasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Banjir di Tol Cipali Km 136.
Foto: dok. Istimewa
Banjir di Tol Cipali Km 136.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pengerukan sedimentasi sungai Cilalanang, Kabupaten Indramayu, dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya banjir di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali), Rabu (1/1). Hujan deras menyebabkan air sungai itu meluap dan menimbulkan banjir yang menggenangi ruas Jalan Tol Cipali KM 136.200 wilayah Cikedung, Kabupaten Indramayu yang terjadi pada Selasa (31/12).

Pengerukan dilakukan setelah Direktur Operasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Agung Prasetyo, bersama Kepala Direktorat Sungai dan Pantai Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (SDA PUPR), Djarot Widyoko dan pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung, terjun langsung melihat kondisi Sungai Cilalanang. Dari hasil pantauan itu terungkap bahwa intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air pada sungai Cilalanang meluap pada Selasa (31/12). Luapan air sungai itu bahkan menggenangi badan jalan tol Cipali sepanjang 200 - 250 meter.

Baca Juga

"Untuk itu kami telah melakukan pengangkatan sedimentasi pada sungai Cilalanang. Dengan cara ini, diharapkan sungai dapat menampung debit air lebih banyak saat intensitas curah hujan tinggi," kata Direktur Operasi PT LMS, Agung Prasetyo, dalam siaran persnya.

Selain itu, pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung juga akan melakukan pelebaran saluran sepanjang 500 meter di hulu dan hilir sungai. Dengan demikian, tidak terjadi luapan air kembali ke ruas jalan tol Cipali.

Agung menambahkan, PT LMS sudah membangun drainase sesuai dengan Detailed Engineering Design (DED) yang telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan kondisi setempat pada saat itu. Dia pun mengklaim pihaknya sudah melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap saluran air di sepanjang ruas tol Cipali, baik pembersihan maupun perbaikan. 

Sistem drainase yang ada di jalan tol itu hanya berfungsi sebagai saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan dan atau air yang berasal dari permukaan badan jalan tol. Namun, tidak berfungsi untuk menampung air akibat adanya perubahan tata guna lahan dan tata ruang sekitar jalan tol  atau limpasan air dari luar jalan tol.

Seperti diketahui, ruas jalan Tol Cipali di KM 136.200 arah Jakarta dan Bandung, yang masuk wilayah Cikedung, Kabupaten Indramayu, terendam banjir dengan ketinggian 15-20 cm dan panjang sekitar 200 meter sampai 250 meter, Selasa. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur dengan intensitas tinggi sekitar selama satu jam. Pada pukul 18.00 WIB, jalan tol sudah bebas dari genangan air sehingga jalan bisa dilalui kembali dengan aman dan lancar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement