REPUBLIKA.CO.ID, Sejarah peradaban Islam tak pernah lepas dari kiprah dan peran kaum perempuan. Sepak terjang mereka tak terbatas pada urusan rumah tangga, tetapi juga ilmu pengetahuan, hingga militer.
Ibnu Sa’ad misalnya, dalam magnumopus-nya di bidang biografi “ath-Thabaqat al-Kubra” hanya memasukkan 629 nama perempuan, dari total 4250 entri para tokoh yang dia catat. Persentasenya hanya sekira 15 persen. Berikut tiga di antara perempuan berjasa dalam sejarah Islam:
Ø Aisyah
Putri Abu Bakar as-Shiddiq, istri Rasulullah SAW. Ia mendapat julukan sebagai umm al-mu’minin, ibu orang-orang mukmin. Terkenal dengan kecerdasannya. Banyak hafal dan meriwayatkan hadis Rasulullah. Jumlahnya sekira 2.210 hadis. Aisyah wafat pada 57 H di usia 66 tahun dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Baqi’ di Madinah.
Ø Zubaidah
Bernama asli Zubaidah binti Ja'far al-Akbar bin Abi Ja'far al-Manshur adalah permaisuri dari Khalifah Dinasti Abbasiyah, Harun al-Rasyid. Sosok dermawan. Salah satu inisiatif sosialnya terusan air yang dikenal dengan Mata Air Zubaidah untuk jamaah haji. “Jalur Zubaidah” ini meliputi Kufah, di Irak hingga Rafha, yang berbatasan dengan Saudi, lalu Rafha hingga Fida, dan berakhir di Makkah. Ia wafat di Baghdad pada 212 H.
Ø Rabiah al-Adawiyah
Pemilik nama lengkap Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Bashriyah ini merupakan tokoh sufi perempuan. Sosok yang dikenal dengan sebutan the mother of the grand master atau Ibu para sufi besar ini terkenal dengan sikap zuhudnya. Tokoh kelahiran Bashrah, Irak ini menjadi inspirasi dalam dunia tasawuf baik di kalangan Islam dan Barat. Wafat pada 801 M.
Pengolah: Nashih Nashrullah, Sumber: dari berbagai sumber