Kamis 02 Jan 2020 07:37 WIB

Anies: Ruang Publik Dijadikan Lokasi Pengungsian

Pemprov DKI Jakarta menyiagakan pos kesehatan di 32 RSUD dan 44 puskesmas.

Rep: Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Warga korban banjir Cipinang Melayu beraktifitas di lokasi pengungsian di Masjid Univesitas Borobudur, Jakarta, Rabu (22/2).
Foto: Republika/Prayogi
Warga korban banjir Cipinang Melayu beraktifitas di lokasi pengungsian di Masjid Univesitas Borobudur, Jakarta, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hujan lebat yang turun sejak Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) pagi di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta para wali kota, camat, dan lurah untuk mempersiapkan ruang publik, seperti kantor pemerintahan dan sekolah menjadi tempat pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir.

"Siapkan evakuasi warga terdampak. Pastikan tempat pengungsian sudah siap. Seluruh kantor pemerintah dan sekolah harus siap menjadi tempat pengungsian," kata Anies yang ditemui saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (1/1).

Anies juga minta segera didirikan dapur umum, pos kesehatan, dan pastikan semua tenaga kesehatan siap untuk melayani para pengungsi. Selain itu, Anies menyampaikan agar seluruh jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta turun ke lapangan di bawah komando lurah setempat untuk membantu masyarakat terdampak banjir.

"Saya instruksikan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk turun tangan langsung, datangi kantor kelurahan terdekat, bekerja di bawah koordinasi para lurah membantu untuk menyelamatkan warga," kata Anies.

Ia juga berharap, masyarakat terus mendapatkan perkembangan informasi terbaru mengenai banjir agar tidak beredar informasi simpang siur. Berdasarkan unggahan @TMCPoldaMetro, beberapa daerah yang terpantau banjir dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor, di antaranya, Jalan Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat; Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan; Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara; Jalan S Parman depan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat; serta Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat.

PT Transjakarta juga mengizinkan halte-halte yang tidak beroperasi untuk sementara menjadi lokasi pengungsian. "Halte-halte yang kena banjir dan tidak beroperasi dapat dikoordinasikan dengan lurah dan petugas halte untuk pengungsian," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo.

Hingga kini, Nadia menginformasikan, halte Transjakarta Jembatan Baru di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, menjadi tempat sementara bagi warga sekitar untuk mengungsi dari banjir. Adapun beberapa rute dan koridor layanan Transjakarta mengalami penyesuaian selama banjir berlangsung.

Di antaranya, rute MR09 yang setop beroperasi, kemudian shuttle bus dari Kalideres ke Ragunan juga untuk sementara tidak beroperasi. Transjakarta koridor 2, 3, 8, 9, dan 10 juga setop beroperasi. Koridor 5 terjadi perpendekan rute hanya sampai jembatan merah. Koridor 6 hanya sampai Setiabudi Aini. Sedangkan, koridor lainnya berjalan normal.

"Yang lainnya setop operasi karena lintasan cenderung air makin naik. Mikrotrans wilayah selatan dan barat merata tidak operasional," ujar Nadia.

Sejumlah perjalanan kereta api di area PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 1 Jakarta juga mengalami gangguan akibat terdampak banjir yang melanda beberapa lokasi di Ibu Kota.

"PT KAI Daop 1 Jakarta mengucapkan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api di sejumlah lintas yang terdampak cuaca buruk dan menyebabkan sejumlah prasarana jalur rel terimbas banjir," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa.

Sejumlah titik jalur lintas KA di area Daop 1 Jakarta terimbas banjir dengan ketinggian bervariasi, sekitar empat sampai delapan sentimeter di atas kop rel seperti di KM 9+700 lintas antara Rawa Buaya-Batu Ceper.

Kondisi tersebut berdampak pada perjalanan KA Bandara dan KRL Relasi Tangerang-Duri hingga pukul 07.50 WIB, lintasan belum dapat dilalui kereta api. Sejumlah perjalanan KRL dan KA Bandara dibatalkan.

Eva mengatakan, hingga kini, seluruh tim PT KAI Daop 1 Jakarta terus melakukan pemantauan kondisi di lintas untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan Kereta Api di sejumlah area jalur rel yang terdampak banjir.

Siagakan Pos Kesehatan

Pemprov DKI Jakarta melalui dinas kesehatan provinsi, menyiagakan pos kesehatan yang tersebar di sejumlah titik, termasuk 32 RSUD dan 44 puskesmas. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti, menyampaikan pos-pos kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta tersebut dipersiapkan bagi masyarakat Jakarta yang terdampak banjir dan membutuhkan layanan kesehatan.

"Kami siagakan 32 RSUD dan 44 puskesmas di seluruh Jakarta. Kami juga siagakan pos-pos kesehatan yang tersebar di berbagai titik, di lima wilayah kota administrasi. Utamanya juga di lokasi yang memang terdampak banjir paling parah," kata Widyastuti.

Adapun titik pos kesehatan tersebut, di antaranya, Posko Kantor Lurah Cempaka Putih Timur di Jakarta Pusat, Poskes RW05, Kelurahan Kapuk Muara di Jakarta Barat, Puskesmas Kelurahan Rawajati II di Jakarta Selatan, dan Poskes Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu di Jakarta Timur.

"Untuk aduan, bantuan petugas kesehatan, dan kondisi kegawatdaruratan kesehatan lainnya, masyarakat juga dapat langsung menghubungi nomor 112 atau 119," kata Widyastuti menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement