Rabu 01 Jan 2020 21:57 WIB

Korban Banjir Depok Memilih Mengungsi di Masjid dan Hotel

Korban banjir Depok mengungsi di Masjid dan hotel.

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Korban banjir Depok mengungsi di masjid dan hotel. Foto: Sejumlah anak sekolah melintasi banjir di Depok, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Korban banjir Depok mengungsi di masjid dan hotel. Foto: Sejumlah anak sekolah melintasi banjir di Depok, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Depok memilih mengungsi di sejumlah masjid, posko kantor kelurahan dan kecamatan serta puskesmas. Selain itu ada juga korban yang memilih mengungsi di rumah warga yang tak terkena banjir dan ada juga yang memilih mengungsi di hotel-hotel di Kota Depok.

"Saat ini kita sedang inventarisir kejadian dan evakuasi masyarakat. Untuk evakuasi masyarakat yang terdampak kita minta pak camat dan pak lurah untuk monitor," ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo saat memberikan informasi ke Republika, Rabu (1/1).

Baca Juga

Menurut Denny, sejumlah warga telah di evakuasi untuk mengungsi di sejumlah tempat di posko-posko pengungsian di kantor kelurahan dan puskesamas dan di sejumlah masjid serta di rumah-rumah warga yang tak terkena banjir.

"Untuk di lokasi banjir dan longsor di Kelurahan Tanah Baru, sebagian warga mengungsi di masjid dan mushola di RT 06, RW 11. Untuk korban banjir di Sawangan dibuka posko pengungsian di Kelurahan Sawangan," terangnya.

Kelurahan Sawangan membuka posko siaga banjir dan tanah longsor. "Banjir yang terjadi karena meluapnya Kali Batu disebabkan curah hujan yang tinggi dan air kiriman. Kemudian di beberapa titik juga terdapat masalah drainase yang menyebabkan air menggenang. Karena itu, kami membuka posko siaga banjir di kantor kelurahan," tutur Lurah Sawangan, Rahwana di Kelurahan Sawangan, Kota Depok.

Menurut Rahwana, banjir yang paling tinggi terjadi di RT 04 RW 06 dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Selain itu juga terdapat lima rumah yang penghuninya harus diungsikan.

"Ada yang diungsikan karena kami pantau dari pagi hingga siang ini, ketinggian air terus meningkat. Jadi untuk keamanan dan keselamatan kami ungsikan ke kantor kdlurahan," terangnya.

Selain banjir juga terdapat longsor di Jalan Makam Swadaya 1 RT 01 RW 05 Kelurahan Sawangan. "Kami bersama warga dan TNI akan segera membersihkan tanah longsor yang menutupi jalan tersebut," ungkap Rahwana.

Dia mengitarakan, untuk upaya penanggulangan bencana banjir dan longsor, pihaknya akan masukan hal itu ke agenda Musrembang, terutama turap-turap penahan longsor. Tak hanya itu, pihaknya juga akan menginventarisir di mana titik-titik banjir yang terdampak.

"Kami akan utamakan turap-turap yang dekat Jalan Makam karena merupakan jalan utama dan terdapat tebing-tebing yang cukup tinggi. Semoga dengan semua upaya tersebut, ke depan tidak terjadi lagi atau paling tidak meminimalisir dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi," pungkas Rahwana.

Seorang warga Kelurahan Tanah Baru, Amir bersama keluarga memilih mengungsi di masjid di RT 06/RW 11 karena lebih nyaman dan tidak jauh dari rumah. "Lokasi masjid nggak jauh dari rumah dan ada sudah tersedia tempat mandi. Tidak hanya saya, beberapa warga juga memilih mengungsi di masjid. Kami bergotong royong memasak makanan dan membeli minuman," ungkapnya.

Sedangkan, seorang warga Kelurahan Kukusan, Jamal memilih mengungsi ke Hotel Bumi Wiyata Depok. "Lokasi perumahan saya terendam banjir setinggi 50 cm hingga air masuk kedalam rumah. Kami sekeluarga memilih mengungsi ke hotel terdekat hingga air surut. Pilih mengungsi ke hotel lebih praktis dan nyaman aja dan semua kebutuhan makan dan minum sudah tersedia. Semoga banjir tak berlangsung lama," harapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement