Rabu 01 Jan 2020 22:19 WIB

Pendaki Gunung Lawu Meningkat Saat Libur Tahun Baru 2020

Diperkirakan peningakatannya mencapai seribuan orang.

Sejumlah pendaki Gunung Lawu melintasi jalur pendakian Cemoro Sewu di Magetan, Jawa Timur, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah pendaki Gunung Lawu melintasi jalur pendakian Cemoro Sewu di Magetan, Jawa Timur, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Jumlah pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat signifikan pada libur pergantian Tahun Baru 2020. Petugas Pos Pendakian Cemoro Sewu, Ilham Budi Raharjo mengatakan jumlah pendaki yang datang di Cemoro Sewu melonjak signifikan sejak hari Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1). Diperkirakan, jumlah pendaki yang merayakan pergantian Tahun Baru 2020 mencapai seribuan orang.

"Sebelum mendaki ada pengarahan tentang persiapan kelengkapan dan informasi tentang cuaca di atas (Gunung Lawu) dari petugas. Sehingga mereka dapat mendaki dengan aman," ujar Ilham Budi kepada wartawan di Magetan, Rabu (1/1).

Baca Juga

Menurut dia, sudah menjadi agenda rutin terjadi peningkatan jumlah pendaki saat libur tahun baru. Jika hari biasa hanya puluhan sampai seratusan pendaki yang ada, saat momentum tahun baru bisa sampai seribuan pendaki.

Para pendaki itu tidak hanya berasal dari daerah Magetan dan sekitarnya. Namun juga dari sejumlah kota besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Solo, Surabaya, Bandung, bahkan hingga Jakarta. Salah satu pendaki asal Solo, Karim mengaku mendaki Gunung Lawu sebagai salah satu caranya menikmati liburan Tahun Baru 2020.

Ia mengaku sudah mempersiapkan bekal dan peralatan yang cukup jika sewaktu-waktu cuaca di Gunung Lawu tidak bersahabat. Pendakian sudah dilakukannya pada Selasa (31/12) malam kemarin dan Rabu (1/1) siang sudah turun dilanjutkan menikmati suasana Cemoro Sewu hingga sore hari bersama rombongannya.

Para pendaki memang biasaya tidak langsung pulang setelah melakukan pendakian. Mereka terlihat menikmati suasana bersama teman dan keluarga sambil bersantai di warung kopi yang banyak tersedia di sepanjang tepi jalur alternatif penghubung Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut.

Warung-warung tersebut menyediakan aneka minuman hangat seperti kopi, teh, susu, dan wedang jahe yang diselingi dengan hidangan aneka jajan gorengan dan mie instan. Ada juga menu andalan, yakni satai kelinci, jagung bakar, dan pisang bakar. Pengunjungnya tidak hanya dari para kalangan pendaki namun juga wisatawan yang ingin menikmati suasana dingin Gunung Lawu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement