REPUBLIKA.CO.ID, JASINGA -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengatakan sebanyak tujuh orang meninggal dunia akibat bencana alam di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari pertama Tahun Baru 2020 atau Rabu (1/1). BPBD Kabupaten Bogor menerima 41 laporan akibat bencana banjir.
"Tadi Pak Danramil menyampaikan daerah sini ada tiga, kalau yang terekam sama kita empat, berarti udah tujuh. Tujuh dipastikan meninggal," ujarnya saat mendampingi Bupati Bogor, Ade Yasin meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Jasinga Kabupaten Bogor.
Selain tujuh orang yang dipastikan tewas, ada satu orang warga Jasinga Kabupaten Bogor, Hilman (15) yang sejak Rabu pagi terbawa hanyut air banjir, hingga kini belum berhasil ditemukan. Menurutnya, hingga pukul 13.30 WIB BPBD Kabupaten Bogor menerima 41 laporan akibat bencana. Laporan tersebut menurutnya kalkulasi dari semua bencana mulai dari ringan sampai yang berat.
"Macam-macam, ada pohon tumbang kena angin, ada bahkan kebakaran lagi hujan ada satu, longsor, paling banyak banjir ini. Mayoritas 80 persen itu banjir," jelasnya.
Jika dilhat berdasarkan lokasi terdampak bencana dengan lokasi paling luas yaitu di banjir di Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri. Sedangkan jika berdasarkan dampak kerusakan paling berat yaitu bencana banjir di Kecamatan Jasinga akibat luapan Sungai Cidurian.
Diberitakan sebelumnya, anak 15 tahun bernama Hilman hanyut terseret banjir dari luapan air Sungai Cidurian yang menyapu sekitaran rumahnya di Kampung Parung Sapi, Desa Kalong Sawah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu pagi.
"Info sementara terdapat satu orang Warga Ds Kalong Sawah Hanyut dg identitas, nama Hilman (15)," ujar Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno.