Rabu 01 Jan 2020 23:05 WIB

Kecurangan dan Hoaks Masih jadi PR di Pilkada 2020

Pilkada semakin membaik, namun kecurangan dan hoaks masih menjadi PR.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Joko Sadewo
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai hokas dan kecurangan masih akan menjadi PR di Pilkada 2020. Foto Titi Anggraini (ilustrasi).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai hokas dan kecurangan masih akan menjadi PR di Pilkada 2020. Foto Titi Anggraini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, mengatakan kecurangan dan hoaks pilkada, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.

Titi mengatakan 2020  akan diwarnai beberapa agenda politik penting, antara lain, pelaksanaan pilkada serentak gelombang keempat. Pilkada ini akan diselenggarakan di 270 daerah, mencakup 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

"Serta pada tahun ini pula akan dimulai pembahasan revisi UU Pemilu yang masuk salah satu prioritas legislasi 2020," kata Titi kepada Republika, Rabu (1/1).

Pilkada dan pembahasan revisi UU Pemilu, kata Titi, tentu akan menjadi dinamika politik tersendiri, khususnya terkait kepentingan partai-partai, untuk tetap mempertahankan eksistensinya dan bisa mengakses kekuasaan.