Kamis 02 Jan 2020 00:11 WIB

Banjir, Warga Manfaatkan Gerobak Sampah untuk Transportasi

Warga memanfaatkan gerobak sampah untuk transportasi di tengah banjir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga memanfaatkan gerobak sampah untuk transportasi di tengah banjir. Ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Warga memanfaatkan gerobak sampah untuk transportasi di tengah banjir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di Jalan Pondok Jaya, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan memanfaatkan gerobak sampah untuk transportasi di tengah banjir, Rabu. Burhan bersama rekan-rekannya mengoperasikan gerobak sampah miliki fasilitas RW untuk membantu warga terdampak banjir.

"Ini namanya gerobak banjir, di antar kemana saja bisa," kata pria 40 tahun itu menawarkan jasa transportasi alternatif miliknya.

Baca Juga

Gerobak sampah berwarna oranye itu dilengkapi dengan bangku kayu panjang yang diletakkan di bagian tengah gerobak yang biasa untuk memuat sampah. Bangku tersebut diikat menggunakan tali dan kayu melintang ke sisi kiri dan kanan sebagai pijakan. Tujuannya supaya bangku tidak bergeser saat gerobak dijalankan.

Bangku tersebut digunakan sebagai tempat duduk penumpang gerobak banjir. Sekali jalan gerobak bisa membawa dua hingga tiga orang penumpang dewasa. Gerobak banjir tersebut membuat penumpangnya tetap kering karena tempat duduknya tinggi.

Cara mengoperasikannya, gerobak didorong dan ditarik bersama-sama sekitar empat atau lima orang termasuk Burhan yang berdiri sebagai penarik gerobak. Untuk menggunakan jasa ini, penumpang cukup bayar seikhlasnya. Kadang dipatok Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu, tergantung jauh dekat dan tinggi genangan yang dilalui.

Kehadiran gerobak sampah milik Burhan jadi andalan warga untuk berpindah tempat, dari rumahnya yang terendam banjir ke lokasi posko atau tempat yang lebih kering. Berjalan kaki lebih sulit karena harus rela basah-basahan mengingat air merendam permukiman hingga leher orang dewasa.

Gerobak banjir juga digunakan warga untuk mengecek rumahnya atau mengambil barang yang dibutuhkan. "Bisa angkut apa aja, orang, barang, semuanya bisa," kata Burhan.

Menurut warga, Burhan kerap mengoperasikan gerobak banjirnya setiap kali banjir datang di wilayah tersebut. "Banjir terakhir terjadi di Desember 2019 namun tidak setinggi hari ini," kata Rio salah seorang warga.

"Cukup membantu ada gerobak banjir, apalagi kalau perahu karet belum datang," imbuh Rio.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement