REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Kerusuhan penjara di Meksiko tengah mewarnai pergantian tahun baru. Pihak berwenang menyatakan, insiden itu setidaknya membuat 16 narapidana meninggal dunia dan lima orang lainnya terluka.
Sekretaris keamanan negara Zacatecas Ismael Camberos Hernández mengatakan, pihak berwenang menyita empat senjata yang diyakini merupakan selundupan barang ke penjara negara bagian Cieneguillas selama kunjungan pada Selasa (31/12). Dia mengatakan, penjara telah mencari senjata pada Sabtu-Ahad dan tidak menemukan keberadaan senjata di dalam.
Huru-hara pecah sekitar pukul 14.30 waktu setempat pada Selasa. Menurut sebuah pernyataan dari badan keamanan negara, penjara baru berada di bawah kendali pada pukul 17.00. Peristiwa itu membuat 15 korban meninggal di penjara dan satu meninggal kemudian di rumah sakit.
Sedangkan, satu narapidana ditahan dengan tuduhan kepemilikan senjata dan tiga lainnya ditemukan di dalam penjara. Camberos mengatakan, tidak semua korban meninggal karena luka tembak. Beberapa ditikam dan yang lainnya dipukuli dengan benda.
Tidak ada penjaga atau polisi yang terluka. Camberos belum menemukan motif yang tepat atas peristiwa tersebut, tetapi pembunuhan seperti itu sering melibatkan penyelesaian masalah antara anggota kartel saingan atau pertempuran untuk mengendalikan bisnis ilegal penjara.
Meksiko memiliki sejarah panjang bentrokan penjara yang mematikan. Pada Oktober, enam narapidana tewas di sebuah penjara di negara bagian Morelos. Pada bulan September, negara bagian Nuevo Leon menutup penjara Topo Chico yang terkenal, tempat banyak pembunuhan terjadi selama bertahun-tahun. Pada Februari 2016, 49 tahanan tewas di sana selama kerusuhan ketika dua faksi kartel Zetas bentrok.