REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda Jabodetabek di awal 2020, Rabu (1/1) menyita perhatian dunia. Sejumlah media asing internasional memberitakan peristiwa tersebut.
Channel News Asia (CNA) memberitakan perkembangan banjir di Jakarta dan sekitarnya. "Sembilan Orang Meninggal Usai Banjir Menimpa pada Tahun Baru di Indonesia" merupakan judul pertama yang diangkat CNA dengan memuat foto-foto banjir, pengungsi, dan upaya penyelamatan menggunakan perahu karet. Sementara berita terbaru dari CNA berisi laporan soal korban jiwa yang bertambah akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Laman Guardian juga memberitakan banjir Jakarta. Artikel berjudul "Banjir Jakarta menyebabkan 21 orang meninggal dan 30 ribu mengungsi" mencatat jumlah korban berdasakan informasi dari BNPB Indonesia. "Hujan deras telah menyebabkan banjir bandang menggenangi sebagian besar ibu kota Indonesia dan kota-kota terdekat, yang menewaskan setidaknya 21 orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi," demikian diberitakan Guardian.
"Kematian disebabkan oleh hipotermia, tenggelam dan tanah longsor, sementara empat meninggal setelah tersengat listrik," kata Guardian mengutip BNPB.
Media Inggris lainnya, BBC memberitakan banjir Jakarta dengan menuliskan bahwa banjir kali ini di Jakarta menjadi banjir terparah dan mengalami curah hujan paling tinggi selama setidaknya 24 tahun.
Media Amerika Serikat (AS) Bloomberg juga turut memberitakan banjir Jakarta dan sekitarnya. "Hujan merendam rumah dan mobil dan menutup salah satu bandara Jakarta. Lebih dari 700 area di wilayah Jabodetabek mengalami pemadaman listrik, menurut perusahaan listrik milik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," tulis Bloomberg.
"Kereta komuter menghentikan sementara sebagian operasi, kata PT Kereta Commuter Indonesia," kata Bloomberg.
Curah hujan ekstrem yang melanda Pulau Jawa bagian barat dan utara pada pergantian tahun mengakibatkan banjir dan longsor yang merenggut korban jiwa di Jakarta dan sekitarnya. Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan agar penyelamatan warga yang terdampak diutamakan.