Kamis 02 Jan 2020 12:27 WIB

Banjir dan Longsor, 20 Jembatan di Kabupaten Lebak Putus

BPBD mencatat 20 jembatan di Lebak putus diterjang banjir dan longsor.

Sejumlah warga melihat kondisi jembatan yang rusak diterjang banjir bandang di Desa Sajira, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah warga melihat kondisi jembatan yang rusak diterjang banjir bandang di Desa Sajira, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten mencatat ada 20 jembatan yang putus. Insiden itu terkait adanya banjir dan longsor yang menerjang enam kecamatan di Lebak.

"Akibat jembatan putus kini masyarakat yang dilanda bencana alam terisolir," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias di Lebak, Kamis.

Baca Juga

Madias mengungkapkan, kegiatan masyarakat lumpuh karena jembatan yang menghubungkan antardesa dan antarkecamatan tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat. Dari 20 jembatan yang putus itu, jembatan permanen dan jembatan gantung tersebar di Kecamatan Sajira, Cipanas, Maja, Curugbitung, Lebak Gedong, dan Cimarga.

Akibat putus jembatan itu, menurut Madias, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas dan kegiatan ekonomi maupun pergi berladang. "Semua jembatan itu terdapat kewenangan pemerintah daerah dan provinsi," katanya.

Sekertaris Camat Sajira Sujai mengatakan, pihaknya melaporkan sebanyak tujuh jembatan putus, di antaranya satu jembatan permanen yang menghubungkan antarkecamatan dan enam jembatan gantung yang menghubungkan antardesa. Saat ini, masyarakat di wilayahnya terisolir akibat jembatan putus diterjang banjir bandang.

"Kami sudah melaporkan putusnya jembatan itu ke BPBD," katanya.

Sementara itu, Sekertaris Kecamatan Cipanas H Mulyana mengatakan, saat ini di wilayahnya tercatat enam jembatan terputus dan dua jembatan gantung hanyut diterjang banjir dan longsor. Keenam jembatan itu di antaranya jembatan permanen Cikuping, Cigarengseng, Bujal, Talas dan jembatan gantung Tegalhiyang dan Lurah.

"Kami saat ini bisa melakukan rapat koordinasi, terkait bencana banjir bandang karena jembatan terputus tidak bisa dilintasi kendaraan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement