REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) harus mengakui kehebatan lawannya Arsenal 0-2 pada lanjutan pekan ke-21 Liga Primer Inggris 2019/2020. Menanggapi kekalahan tersebut, Robin van Persie angkat bicara.
Dalam komentar pasca-laga di Stadion Emirates, Kamis (2/1), Van Persie menyebut, dirinya sangat ingin melihat pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer marah. Sebab dengan begitu ia dapat menuntut lebih banyak dari para pemain di atas lapangan.
"Ketika saya melihat Ole, dia terlihat seperti orang yang sangat baik. Saya justru ingin melihat ia sedikit lebih kejam, atau marah saja. Setelah pertandingan, ia tersenyum dan itu jelas bukan saatnya untuk tersenyum," ujar pria asal Belanda kepada BT Sport dilansir Sportskeeda, Kamis.
Manchester United telah menjalani kampanye 2019/2020 dengan tampil inkonsisten sejauh ini. Ashley Young dan kolega memenangkan delapan dari 21 pertandingan liga, dengan menelan tujuh hasil imbang, dan enam kekalahan.
Van Persie menambahkan, para pemain MU perlu tahu akan ada hukuman karena tidak mampu tampil baik di setiap pertandingan. Para pemain membutuhkan rencana permainan dan sedikit ketakutan akibat kemarahan pelatih. "Anda tahu jika Anda tak berlari atau melakukan operan itu, Anda akan dihukum, dan Anda tidak akan memainkan gim berikutnya," sambung mantan striker MU dan Arsenal ini.
Usai mengemas hasil minor tersebut, MU gagal memangkas perolehan angka dari Chelsea. The Red Devils saat ini masih tertahan di peringkat kelima dengan perolehan 31 angka.
Sedangkan, bagi Arsenal ini merupakan kemenangan perdana di bawah asuhan pelatih Mikel Arteta. Namun, hasil itu tak mengubah posisi the Gunners di papan klasemen. Meriam London masih tertahan di kursi ke-10 dengan mengemas 27 angka.