REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) bersama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) melakukan kerja sama pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pada kerja sama tersebut SMF mengalirkan pembiayaan senilai Rp 100 miliar.
Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur Utama Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo, dan Direktur Pemasaran Bank Sumut Abdi Santoso. Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo, bertempat di Kantor SMF, Jakarta.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, tujuan dari kerja sama pembiayaan KPR ini untuk mendukung percepatan Program Satu Juta Rumah, khususnya di Sumatera Utara. Seperti diketahui program tersebut telah dicanangkan oleh Pemerintah.
"Hal tersebut merupakan bagian dari upaya SMF dalam mendorong percepatan realisasi penyaluran KPR Bank Pembangunan Daerah (BPD) di daerah-daerah," ujar Ananta melalui siaran pers pada Kamis, (2/12). Ananta berharap, pembiayaan perumahan di daerah dapat lebih optimal sehingga kebutuhan perumahan di darah dapat terpenuhi.
BPD sendiri, kata dia, memiliki keunggulan dengan pangsa pasarnya yakni para ASN dan pegawai BUMD. Selain itu BPD cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.
Sebagai informasi, Bank Sumut merupakan salah satu mitra strategis SMF. Sejak 2015 hingga saat ini SMF telah mengalirkan dana pembiayaan KPR kepada Bank Sumut sebesar total Rp 568 miliar.
Hingga kini SMF telah bekerja mengucurkan dana ke 14 BPD. Total nilai pembiayaan KPR yang sudah dialirkan mencapai Rp 5,1 triliun.
“SMF akan terus melakukan upaya kerja sama baik kepada BPD yang saat ini telah menjadi mitra, mau pun yang belum. Tentunya melalui program pembiayaan serta peningkatan kapasitas penyaluran KPR BPD,” jelas Ananta.
Ia melanjutkan, sebagai agen pembangunan ekonomi di daerahnya masing-masing, peran BPD dalam mendorong pembiayaan perumahan dinilai sangat penting. “Tingginya kebutuhan akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besar bagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak, utamanya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).” kata dia.