REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK - Banjir akibat luapan air Sungai Ciberang menggenangi 2.167 rumah warga di enam kecamatan di Kabupaten Lebak. Hal tersebut berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Kamis (2/1).
"Dari 2.167 rumah yang terendam banjir itu, di antaranya 306 rumah rusak berat dan 274 rusak ringan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias.
Ia mengatakan BPBD masih melanjutkan pendataan dampak banjir. Selain itu, BPBD Lebak fokus menyalurkan bantuan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian warga.
"Kami memfokuskan penyaluran makanan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Mardias.
Meski banjir mulai surut, menurut dia, sebagian warga masih bertahan di pengungsian. "Kami berharap warga korban banjir bandang bisa kembali ke rumah jika sudah kembali normal," katanya.
Ia mengatakan, banjir menimbulkan dampak paling parah di Kecamatan Sajira, Lebak Gedong, dan Cipanasyang sebagian permukiman warganya berdekatan dengan Sungai Ciberang.
Sementara itu, Camat Sajira Rahmat mengklarifikasi kabar mengenai dua warga Desa Pajagan yang hanyut dan meninggal dunia. Menurut dia, kedua orang itu dalam keadaan selamat.
"Kami berharap warga korban bencana banjir bandang itu tidak ada korban jiwa," katanya.