Kamis 02 Jan 2020 13:30 WIB

Banjir Jadi Berkah Buat Penyedia Jasa Ojek Gerobak

Rabu kemarin, pengojek gerobak di Semanan mengantongi Rp 400 ribu.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah penyedia jasa ojek gerobak mengangkut motor maupun orang melewati genangan di Jalan Desa Semanan, Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (2/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Sejumlah penyedia jasa ojek gerobak mengangkut motor maupun orang melewati genangan di Jalan Desa Semanan, Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir masih melanda sejumlah titik Jakarta, salah satunya Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Tepat di Jalan Desa Semanan, air yang menutupi jalan yang lebih rendah dari permukaan jalan utama seakan menyambut warga hingga Kamis (2/1) siang

Jalan Desa Semanan berada di Pasar Hipli Semanan. Pasar itu tak beroperasi karena sebagian besar tokonya terendam banjir.

Baca Juga

Tak kehabisan akal, sejumlah warga mengais rezeki dengan menyediakan jasa angkut motor atau orang menggunakan gerobak. Ojek gerobak, begitu sebutannya.

Rupanya, banyak juga warga yang memakai jasa ojek gerobak untuk melintasi jalan yang tergenang. Salah seorang penyedia ojek gerobak, Indra Purwanto (16), mengaku jasanya itu dibutuhkan sejak Rabu (2/1).

"Motor yang diangkut sudah banyak sekali. Sudah jadi ojek gerobak dari kemarin, dari pagi sampai malam," ujar Indra kepada Republika.co.id, Kamis.

photo
Sejumlah penyedia jasa ojek gerobak mengangkut motor maupun orang melewati genangan di Jalan Desa Semanan, Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (2/1).

Indra menyebutkan, satu gerobak bisa mengangkut satu motor dan orang yang mengendarainya sekaligus. Tarifnya Rp 50 ribu. Andaikan yang diangkut motornya saja, ongkosnya Rp 30 ribu. Kalau orangnya saja yang diantar ojek gerobak, ia mengutip Rp 20 ribu per kepala.

Satu gerobak rata-rata dikendalikan oleh empat sampai enam orang. Mereka bekerja sama mulai dari mengangkat motor ke gerobak, menarik dan mendorong gerobak di air, hingga menurunkan motornya di tempat tujuan.

Menurut Indra, warga yang menggunakan jasa ojek gerobak tak ingin memaksakan motornya untuk menerjang banjir. Mereka khawatir mesin motornya rusak. Ojek gerobak menjadi solusi bagi mereka yang akan pergi dan pulang kerja, bepergian, atau mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Jadi pengojek gerobak, Indra mengantongi uang sekitar Rp 400 ribu sepanjang Rabu. Angka itu berasal dari pembagian rata penghasilan dengan seluruh rekan tim pengojek gerobak setelah dikurangi biaya sewa gerobak.

"Ya alhamdulillah, Rp 400 ribu per orang. Tergantung tenaga kita saja kuatnya sampai kapan. Warga pengangguran juga bisa ngangkut juga nih," kata Indra.

Indra mengatakan, ojek gerobak memang sering ada saat banjir di kampung-kampung. Tak hanya warga Semanan saja yang menyediakan ojek gerobak ini. Beberapa warga dari kampung lain pun beralih menjadi penyedia ojek gerobak di sana.

Namun, menurut Indra, banjir baru kali ini melanda Semanan hingga kurang lebih satu meter pada Rabu kemarin saat hujan turun hampir seharian. Bahkan, sampai hari ini, banjir masih bertahan sekitar 60-70 cm.

photo
Sejumlah penyedia jasa ojek gerobak mengangkut motor maupun orang melewati genangan di Jalan Desa Semanan, Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (2/1).

Menurut Indra, biasanya air hujan masih tertampung di kali. Akan tetapi, di awal tahun 2020 ini, banjir mengakibatkan warga mengungsi ke sekolah-sekolah dan masjid, bahkan sejak kemarin, rumah warga Semanan tak dialiri listrik.

"Ini baru pertama kali banjir gede di sini, paling parah ini. Pada 2007 enggak kayak gini. Biasanya kali doang yang banjir, tapi enggak parah banget. Enggak pernah sampai ke rumah. Kemarin kurang lebih tingginya satu meter, sampai pinggang," ungkap Indra.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, hingga Kamis pukul 12.30 WIB, ketinggin banjir di Kelurahan Semanan ini masih selutut sampai pinggang orang dewasa terlihat dari orang yang melewati Jalan Desa Semanan. Beberapa warga nekat mengendarai motor maupun mobilnya melewati genangan.

Akibatnya, pengendara motor perlu mengeluarkan air dari motornya dengan cara menunggingkan motornya yang mogok dibantu warga. Terdengar juga suara mesin motor yang menderu setelah menerjang genangan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement