REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Saat sebagian warga di wilayah Kota Depok mengalami kebanjiran, sebagian warga lainnya justru kekurangan air. Sejak Rabu (1/1) pagi hingga Kamis (2/1) siang, sebagian warga Kota Depok kekurangan air bersih.
Pelangan PDAM Kota Depok menjerit karena tidak air bersih tidak mengalir. "Mendadak aliran air mati sejak Rabu (1/1) pagi. Saat ini kami sudah kehabisan air bersih," ujar Rizal (52 tahun) warga Perumnas Depok Utara, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Kamis (2/1).
Selain di Kecamatan Beji, aliran air bersih PDAM Kota Depok juga sudah tidak mengalir hampir di seluruh wilayah Kota Depok. "Tidak ada pemberitahuan, kami tidak sempat menampung air. Saat ini aliran air ditempat kami sudah mengalir, tapi aliran airnya keluar sedikit dan airnya keruh," ungkap Kevin (30), warga Perumnas Depok II Timur, Kecamatan Sukmajaya.
Manajer PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Imas Diah Pitaloka mengatakan, akibat luapan air di Kali Ciliwung yang cukup tinggi, PDAM Tirta Asasta Kota Depok menghentikan sementara pasokan air bersih ke rumah-rumah pelanggan.
"Tingkat kekeruhan dan ketinggian air di Kali Ciliwung mencapai 4.000 NTU. Sehingga menyebabkan pompa intake tidak berfungsi karena terlalu keruh untuk diolah menjadi air bersih. Pompa otomatis berhenti, bila tingkat kekeruhan di atas normal. Maksimal kekeruhan air, 2.000 NTU," jelas Imas.
PDAM Tirta Asasta Kota Depok tidak mau mengambil risiko jika pompa air diaktifkan saat Kali Ciliwung meluap dari batas normal. "Kami mohon maaf untuk sementara aliran air bersih terganggu. Saat ini sudah mengalir walaupun keluar aliran airnya masih sedikit. Insya Allah secepatnya akan normal kembali, jika Kali Ciliwung sudah tidak meluap lagi," pungkas Imas.