REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko logistik dan dapur umum yang didirikan oleh Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di wilayah Jakarta Barat kekurangan air bersih untuk keperluan para korban terdampak banjir ibu kota. "Air bersih itu penting, namun sekarang agak terkendala untuk pemenuhan kebutuhan di posko," kata Ketua Tagana Jakarta Barat Idris di Jakarta, Kamis (2/1).
Terkait kondisi kekurangan pasokan air bersih itu, Idris mengaku sudah melaporkan pada pimpinan dan pemerintah setempat agar dapat segera ditanggulangi.
Karena, air bersih tersebut merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Apalagi, hampir semua logistik yang akan dimasak oleh relawan Tagana membutuhkan air bersih.
Ia mengatakan saat ini air bersih tersebut diambil langsung oleh petugas Tagana dan relawan sosial lainnya dari Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Namun, alirannya tidak begitu maksimal sehingga menjadi kendala saat dibutuhkan.
Posko logistik dan dapur umum tersebut sudah didirikan sejak Rabu (1/1) untuk menyuplai kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi korban banjir di delapan kecamatan dan 56 kelurahan setempat.
Selain kekurangan pasokan air bersih, para relawan juga mengalami kesulitan dalam mendistribusikan logistik bagi korban banjir karena kondisi medannya. Posko logistik itu dibuka selama 24 jam untuk membantu menyiapkan kebutuhan masyarakat.
Terpisah, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa persoalan banjir yang terjadi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan berbagai daerah lainnya harus diselesaikan dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah.
"(Persoalan banjir) ini harus dikerjakan bersama-sama. Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota semuanya bekerja sama dalam menangani ini," kata Presiden Jokowi.