Kamis 02 Jan 2020 16:54 WIB

Kapal Asing di Natuna, Edhy: 3 Kapal Vietnam Ditangkap

Menurut Edhy, terjadi perlawanan sengit saat kapal Vietnam tersebut akan ditangkap.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengatakan telah menangkap tiga kapal asing dari Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau yang diduga melakukan kegiatan illegal fishing. Kapal-kapal tersebut saat ini tengah dibawa ke Pontianak, Kalimantan Barat.

"Kapal asing di Natuna melakukan gerakan dan begitu saya dapat laporan di masyarakat, kami kirim orang dan kita sudah menangkap tiga kapal Vietnam dan sudah on the way dibawa ke Pontianak," ujarnya disela-sela kunjungan ke pembudidaya di Kabupaten Bandung, Kamis (2/1).

Baca Juga

Menurutnya, terjadi perlawanan sengit saat kapal asing tersebut akan ditangkap. Ia mengatakan, dua kapal milik petugas memgalami kerusakan karena ditabrak, lambung dan mesin kapal rusak. Sedangkan dua orang awak kapal dari Vietnam tertembak dibagian pipi dan kaki dan dirawat di rumah sakit Pontianak.

"Saya akan kesana Senin menjemput anak-anak disana. Terjadi perlawanan sengit kapal kita dua mengalami kerusakan ditabrak dan lambung kapal dan mesin kapal rusak, makanya jalannya pelan," katanya.

Edhy mengatakan berdasarkan informasi dilapangan kru kapal asing Vietnam tersebut berjumlah 36 orang. Selain itu, kapal asing dari Cina yang ada di Natuna pihaknya melakukan penjagaaan.

"Kita ketemu (sama) yang melaporkan kepada kami. Sampai saat ini sudah menangkap 6 kapal sejak saya dilantik," katanya.

Terkait rencana penenggelaman kapal asing, ia menyerahkan kewenangan tersebut kepada pengadilan. Namun, lebih baik menurutnya kapal diserahkan ke masyarakat, lembaga pendidikan atau kementerian yang membutuhkan.

"Bagus ke tempat pelatihan nelayan supaya nelayan ada alat praktik. Kalau dia lari (kapal asing) kita tenggelamkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement