REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepolisian Prancis menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang memblokade depo bus di Paris pada Kamis (2/1). Bentrokan terbaru terjadi antara pihak berwenang dan serikat terkait reformasi pensiun.
Aksi protes, yang kini memasuki hari ke-29, merupakan yang terpanjang sejak 1968. Tayangan video dari wartawan TV BFM yang dipublikasi di Twitter menunjukkan polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa di pintu masuk depo bus. Kepolisian Paris tidak langsung berkomentar mengenai insiden tersebut.
Serikat garis keras Prancis CGT menyerukan aksi lanjutan bulan ini setelah Presiden Emmanuel Macron berjanji akan mendorong melalui perbaikan sistem pensiun. Macron menuturkan dalam pidato Tahun Baru bahwa ia berharap pemerintahannya segera mencapai mufakat dengan pihak serikat soal reformasi tersebut, tetapi tanpa menyimpang dari prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh para menteri.
Serikat pekerja Prancis memang menentang rencana reformasi sistem pensiun. Reformasi itu disebut akan membuat penundaan masa pensiun atau pengurangan pesangon pasca-pensiun.
Presiden Prancis Emmanuel Macron ingin memperkenalkan sistem pensiun universal. Saat ini Prancis memiliki 42 skema pensiun yang berbeda di sektor swasta dan pemerintah. Skema-skema itu memiliki variasi usia pensiun dan tunjangan.