Jumat 03 Jan 2020 06:31 WIB

Komandan Garda Revolusi: Iran tak Takut Berperang

Presiden AS Donald Trump menuduh Iran dalang unjuk rasa di Kedubes AS di Irak.

Komandan Garda Revolusi: Iran tak Takut Berperang. Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Komandan Garda Revolusi: Iran tak Takut Berperang. Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan militer Korps Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hossein Salami, menyebut Iran tidak mengarah pada peperangan, namun juga tidak takut jika terjadi konflik.

"Kami tidak mengarahkan negara ini menuju peperangan, namun kami juga tak takut berperang dan kami sampaikan pada Amerika untuk berbicara dengan betul terhadap bangsa Iran. Kami mempunyai kekuatan untuk mengalahkan mereka, dan kami tak khawatir," kata Salami sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Tasnim, menyusul tuduhan AS.

Baca Juga

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang di balik unjuk rasa di Kedutaan Besar AS di Irak pada Selasa (31/12) lalu dan menyebut pada pemerintah Iran harus bertanggung jawab atas hal itu. Sedangkan Iran membantah tuduhan tersebut.

Dalam sebuah cicitan Twitter, Trump menulis, "Iran bertanggung jawab penuh atas nyawa yang melayang atau pun kerusakan yang terjadi pada fasilitas kami. Mereka akan membayar harga yang tinggi! Ini bukanlah peringatan, ini adalah ancaman."

Trump kemudian menyebut dia tidak menginginkan atau meramalkan perang dengan Iran. Kepala Tentara Nasional Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi juga menyatakan pada Kamis pasukannya sudah siap menghadapi sang musuh. "Pasukan bersenjata kami mengawasi semua pergerakan, dan jika ada yang membuat kesalahan sekecil apa pun, mereka akan bereaksi, dan jika situasi memanas, kami akan menunjukkan kemampuan kami kepada lawan," kata Mousavi seperti dikutip dari siaran radio negara, IRIB.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu (1/1) mengutuk serangan AS terhadap milisi sekutu Iran di Irak, serta menyalahkan AS atas kekerasan yang terjadi di negara tetangganya tersebut. Di hari yang sama, Iran juga melayangkan protes kepada utusan Swiss yang mewakili kepentingan AS di Iran atas apa yang disebut oleh pemerintah Iran sebagai pernyataan penghasutan perang oleh pejabat AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement